Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Vaksinasi, Bio Farma dan Telkom Bangun Infrastruktur Digital Vaksin Covid-19

Kompas.com - 03/12/2020, 08:17 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.comBio Farma berkolaborasi dengan Telkom membangun infrastruktur digital dalam penyediaan dan layanan vaksin Covid-19, sambil menunggu diterbitkannya Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sistem infrastruktur digital ini, dibuat untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi saat program vaksinasi Covid-19 resmi diluncurkan Kementerian Kesehatan RI.

“Ini hasil kerja sama dengan Telkom yang berperan sebagai agregator dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber Kementerian, Lembaga Pemerintah, seperti Dukcapil, Kemenkes, Kominfo, BPJS dan TNI Polri,” ujar Direktur Digital Health Care Bio Fama, Soleh Udin Al Ayubi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/12/2020).

Baca juga: Bio Farma Bantah Harga Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Indonesia Lebih Mahal dari Brasil

Tujuannya, untuk perencanaan distribusi vaksin, layanan vaksinasi, validitas calon penerima vaksin, hingga sistem monitoringnya, sehingga dalam pengembangannya ini, memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Pria yang akrab disapa Ayub ini menjelaskan, sistem ini nantinya akan terintegrasi dengan anggota holding BUMN Farmasi lainnya, seperti Kimia Farma dan Indofarma, maupun rumah sakit, klinik, dan unit pelayanan kesehatan lainnya.

Untuk Bio Farma, infrastruktur digital yang sedang disiapkan, meliputi pembuatan aplikasi yang dapat mengetahui keaslian produk vaksin Covid-19, implementasi sistem distribusi vaksin (cold chain system) secara real time.

Baca juga: Bio Farma: Harga Vaksin Covid-19 Sinovac Sekitar Rp 200.000 Per Dosis

Kemudian, sistem yang dapat menghitung secara tepat, jumlah vaksin yang dibutuhkan dari suatu tempat layanan vaksinasi, sehingga produk vaksin Covid-19 lebih merata.

“Infrastruktur yang tarakhir adalah aplikasi yang dapat menintegrasikan hasil vaksinasi dengan kebutuhan lainnya,” ucap dia.

Ayub mengungkapkan, ada empat tahap dalam membangun infrastruktur digital ini, antara lain pemasangan teknologi track and trace berupa 2D barcode pada kemasan vaksin Covid-19 yang dilakukan pada proses pengemasan produk.

“Teknologi track and trace, dalam bentuk barcode yang dapat dipindai, yang dipasang pada kemasan primer (vial), sekunder (dus kemasan) maupun tersier hingga truk pengantar. Pemasangan track and trace pada produk vaksin Covid-19, berfungsi untuk mencegah pemalsuan produk, dan ketika dilakukan scaning, akan terlihat tanggal kadaluwarsa, nomor batch, dan nomor serial produk tersebut, ” tutur Ayub .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com