Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Nyangka Itu Lambaian Terakhir, Dia Terus Dadah-dadah Ketika Video Call"

Kompas.com - 11/03/2021, 15:37 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Lia tak menyangka ibunya Amot (64) dan dua keponakannya bernama Dinda Khoirunisa (15) dan Lidia Nur Hidayati (15) menjadi korban kecelakaan bus di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.

Kecelakaan bus rombongan SMP IT Al Muawwanah itu juga menewaskan 24 orang lainnya.

Baca juga: Lambaian Terakhir Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang...

Sebelum berangkat, Lia sempat melakukan video call dengan ibu dan dua keponakannya.

Baca juga: Cerita Haru Ayah Korban Kecelakaan Bus di Sumedang: Saya Dikabari lewat Telepon...

Ia tak mengira bahwa video call itu merupakan terakhir kalinya Lia melihat ibu dan keponakannya.

"Enggak nyangka itu dadah (lambaian) terakhir, dia terus dadah-dadah ketika video call," ujar Lia di sela pemakaman, Kamis (11/3/2021).

Jenazah Amot dan Lidia telah tiba di rumah duka dan telah dimakamkan. Sedangkan jenazah Dinda belum sampai di Subang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com