Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Tanah Bergerak di Ciherang Sukabumi, Menagih Janji Pemerintah

Kompas.com - 24/01/2022, 15:15 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Fenomena tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, terjadi sejak 13 Desember 2020.

Setelah lebih dari setahun, para penyintas bencana geologi ini masih mempertanyakan kelangsungan kehidupan masa depan mereka.

Saat ini, warga menunggu realisasi hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah.

Baca juga: Tanah Bergerak di Kaki Gunung Baros Sukabumi, 106 Rumah Rusak

Para penyintas bencana berharap, Presiden Joko Widodo dapat memberikan solusi di tengah ketidaknyamanan yang mereka rasakan.

"Bagaimana, Bapak Presiden, Ibu (saya) sudah menunggu-nunggu ingin secepatnya ditempatkan di huntap atau di tempat di mana (yang nyaman)," ujar Anih (68) didampingi sejumlah penyintas tanah bergerak kepada Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Anih menuturkan, meskipun rumahnya baru dalam kategori terancam, rasa khawatir dan tidak nyaman selalu dirasakan selama setahun terakhir.

Siang dan malam, Anih selalu diliputi rasa ketakutan dan panik. Apalagi bila hujan deras turun mengguyur wilayah permukiman.

"Kami juga masih suka mendengar suara gemuruh (dentuman), dan getaran," tutur Anih yang rumahnya hanya sekitar 50 meter dari lokasi tanah ambles.

Baca juga: Awas, Tanah Bergerak!

Bahkan, beberapa menit sebelum wawancara berlangsung, Kompas.com dan para penyintas yang sedang berbincang-bincang mendengar satu kali suara dentuman.

Suara dentuman cukup keras tersebut sempat mengagetkan.

Berhutang demi hunian sementara

Seorang penyintas lainnya, Lela (50), sangat mengharapkan huntap yang dijanjikan pemerintah.

Dia ingin kembali melangsungkan kehidupan bersama semua warga di tempat aman dan nyaman.

"Sudah hampir setahun saya tinggal di huntara (hunian sementara). Sebelumnya lama mengungsi di sekolahan," kata Lela saat ditemui, Minggu.

Menurut dia, bangunan huntara di atas lahan yang bukan miliknya ini dibangun dengan biaya sendiri.

Hingga saat ini, dia masih meninggalkan utang dan ingin secepatnya melunasi.

"Ingin melunasinya, tapi uang dari mana? Untuk makan sehari-hari saja susah," kata Lela yang rumah miliknya hancur akibat gerakan tanah.

"Sempat ada bantuan dana tunggu hunian, tapi sekarang tidak ada lagi. Saya berharap sekali bantuannya ada lagi untuk bayar-bayar utang," kata Lela.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com