Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Dewi Sartika dan Kiprahnya Melalui Sakola Kautamaan Istri

Kompas.com - 25/01/2022, 11:20 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu pejuang wanita yang berjuang mengangkat martabat kaum perempuan di masa penjajahan adalah Dewi Sartika atau Raden Dewi Sartika.

Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, dengan mendirikan sekolah perempuan pertama di Indonesia.

Sekolah itu bernama Sakola Kautamaan Istri didirikan pada 16 Januari 1904.

Perjuangannya dalam menuntut hak-hak wanita juga tertuang dalam tulisannya berjudul ”De Inlandsche Vrouw” atau Wanita Bumiputera.

Dalam tulisannya itu, Dewi Sartika memaparkan pendapatnya terkait hak-hak pendidikan bagi kaum wanita yang zaman itu dipinggirkan.

Selain itu, Dewi Sartika juga mendorong penguasa saat itu memberikan hak yang setara antara kaum laki-laki dan wanita.

Baca juga: Revolusi Sunyi Dewi Sartika, Renungan Hari Perempuan Internasional

Profil Dewi Sartika

Dewi Sartika lahir dari keluarga bangsawan Sunda, yaitu pasangan Raden Rangga Somanegara dan Raden Ayu Rajapernas.

Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat.

Berasal dari keluarga priyayi memungkinkan Dewi Sartika untuk mendapatkan pendidikan yang layak di masa itu.

Namun pada kenyataannya, Dewi Sartika hanya bersekolah di Eerste Klasse School atau Sekolah Kelas Satu penduduk non-Eropa sampai kelas dua saja.

Pasalnya, pada tahun 1893, ayah Dewi Sartika yaitu Raden Rangga Somanegara diasingkan oleh penjajah ke Ternate.

Raden Rangga dituduh terlibat dalam sabotase acara pacuan kuda di Tegallega, dengan tujuan mencelakai Bupati Bandung, R.A.A Martanegara.

Baca juga: Profil Singkat 5 Pahlawan Perempuan dari Sumatera, Ada Cut Nyak Dhien hingga Rasuna Said

Setelah ayahnya diasingkan, Dewi Sartika akhirnya hidup bersama pamannya yang bernama Raden Demang Suria Kartahadiningrat.

Namun kehidupan bersama sang paman rupanya bukan keputusan yang tepat.

Pasalnya, dalam keluarga sang paman, Dewi Sartika diperlakukan berbeda, seperti diberi banyak pekerjaan rumah tangga hingga tidur di kamar pelayan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com