Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik dengan Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia

Kompas.com - 14/02/2022, 05:03 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Energi panas bumi di Indonesia yang melimpah membuat pemerintah membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang yang pertama kali beroperasi pada tahun 1982.

Hal ini menjadikan PLTP Kamojang menjadi PLTP pertama di Indonesia yang masih aktif hingga saat ini.

Baca juga: Inspirasi Energi: PLTP Terbesar di Dunia Ada di AS, Mampu Terangi 900.000 Rumah

Lokasi PLTP Kamojang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan dikelola oleh Pertamina dengan anak perusahaan PT PLN yaitu PT Indonesia Power.

Potensi Panas Bumi yang Ditemukan oleh Belanda

Potensi sumber energi di lokasi ini pertama kali ditemukan oleh Belanda tahun 1918, yaitu di sekitar Gunung Gajah gugusan Gunung Guntur Bandung.

Baca juga: Kapasitas PLTP di RUPTL 2021-2030 menyusut hingga 50 Persen

Saat itu potensi panas bumi yang ditemukan diperkirakan setara dengan 300 MW.

Baru pada tahun 1926 hasil temuan tersebut ditindaklanjuti dengan dimulainya pengeboran pertama.

Baca juga: PLN Gandeng Pertamina Kembangkan PLTP di Lampung dan Sulut

Selanjutnya proyek ini dikerjakan bekerja sama dengan Selandia Baru untuk tujuan eksplorasi.

Setelah masa pembangunan dan eksplorasi yang panjang, PLTP Kamojang akhirnya resmi beroperasi di tahun 1982.

Keunggulan PLTP Kamojang

Seperti diketahui bahwa PLTP Kamojang menggunakan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga panas bumi yang berupa uap.

Pembangkit akan menghasilkan listrik dari putaran turbin generator yang digerakkan oleh energi panas bumi baik berupa uap maupun brine water.

Uap panas bumi di PLTP didapat dari sumur panas bumi yang dieksplorasi hingga kedalaman tertentu dan uapnya dialirkan ke lokasi pembangkit.

Tenaga panas bumi ini semakin berharga karena menjadi merupakan salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan.

Di PLTP Kamojang, uap tersebut diperoleh dari sumur-sumur produksi yang dibuat oleh Pertamina.

Keunggulan PLTP Kamojang adalah kualitas uap yang dihasilkan oleh sumur-sumurnya.

Uap yang dikeluarkan sangat kering (very dry) dengan kelembaban yang sangat rendah sehingga uap dapat langsung masuk ke turbin tanpa harus diproses terlebih dulu.

Kapasitas PLTP Kamojang

Power Generation O&M Services Unit (POMU) PLTP Kamojang mengembangkan energi bersih panas bumi dengan kapasitas terpasang 375 MW.

Jumlah itu merupakan integrasi dari 3 sub unit, yaitu PLTP Kamojang dengan 3 unit pembangkit berkapasitas sebesar 140 MW, PLTP Darajat di Kabupaten Garut dengan 1 unit berkapasitas sebesar 55 MW, dan PLTP Gunung Salak di Kabupaten Bogor dengan 3 unit pembangkit berkapasitas sebesar 180 MW.

Hasil yang dihasilkan oleh PLTP Kamojang kemudian disalurkan ke jaringan transmisi listrik Jawa – Bali.

Sumber:
pertamina.com 
esdm.go.id 
money.kompas.com 
brin.go.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com