BANDUNG, KOMPAS.com - Selama bulan Januari hingga Februari 2022, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mencatat ada empat orang pasien Covid-19 meninggal dunia, satu di antaranya pasien Covid-19 varian omicron.
"Di kami bulan Januari ada pasien Covid-19 meninggal dua orang, dan di bulan Februari pun demikian dua orang. Ini salah satunya pasien probable omicron," ucap Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr. Yana Akhmad Supriatna melalui keterangannya, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Ratusan Dokter dan Perawat Terpapar Covid, RSHS Bandung Sebut Pelayanan Masih Berjalan Baik
Seperti diketahui, RSHS Bandung saat ini tengah merawat 67 pasien yang terdiri dari 35 pasien terkonfirmasi Covid -19 dan 32 pasien suspect Covid-19.
Dari sejumlah pasien Covid-19 yang dirawat ini, sebanyak 13 pasien probable varian Omicron yang terdiri dari 4 pasien lanjut usia (lansia) dan 9 pasien dewasa.
Varian Omicron ini terdeteksi setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan lanjutan secara internal dari polymerase chain reaction (PCR) pasien terkonfirmasi covid-19.
Yana menuturkan bahwa lonjakan sempat terjadi pada saat varian delta beberapa waktu lalu, pada varian ini penularannya cukup cepat, angka kesakitan dan kematiannya pun tinggi.
"Berpengalaman dengan itu (varian delta), dengan omicron ini, betul di masyarakat penularan sangat cepat, tingkat perawatannya memang meningkat, tapi tingkat kesakitan dan kematian cukup rendah," ujar Yana.
Baca juga: Ratusan Tenaga Kesehatan di RSHS Bandung Terpapar Covid-19, Langsung Isolasi Mandiri
Dengan adanya pasien Covid-19 yang meninggal pada bulan Januari - Februari ini, diharapkan menjadi perhatian masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi, salah satu pasien yang meninggal itu pasien probable Omicron.
"Ini pun harus jadi perhatian, meskipun omicron ini tingkat mobiditas maupun tingkat kematiannya rendah tetap kita harus waspada," ucapnya.
Yana juga mengungkapkan bahwa pasien yang meninggal karena Covid-19 ini diketahui belum mendapatkan vaksin dan belum lengkap di vaksin.
"Pada umumnya dari dua kematian yang ada di kami itu adalah satu belum divaksinasi dan satu lagi sudah di vaksinasi belum lengkap, dan meninggal itu terkait dengan keburukan dari komorbidnya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.