Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Citarum Tercemar Limbah Obat-obatan, Ini Respons DLH Jabar

Kompas.com - 21/02/2022, 17:39 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat akan menginvestigasi penyebab tercemarnya Sungai Citarum dengan kandungan obat-obatan kimia.

Sebelumnya, studi yang diterbitkan Proceedings of the National Academy of Sciences pada 2022 menunjukkan bahwa parasetamol dan sejumlah limbah obat-obatan lainnya ditemukan di berbagai lokasi di Sungai Citarum, Jawa Barat.

Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan, pihaknya juga meminta temuan ini dilaporkan, agar pihaknya mendapatkan data menyeluruh dan bisa langsung melakukan penanganan.

Baca juga: Hadiri KTT COP26, Ridwan Kamil Sebut Citarum Bukan Lagi Sungai Terkotor di Dunia

Menurut Prima, saat ini informasi keseluruhan dari hasil temuan tersebut belum sampai pada Pemerintah Provinsi Jabar.

"Karena enggak mungkin ada pencemaran itu kalau bukan ada penimbunan. Kemudian, ini ada damping. Kita nanti akan investigasilah, DLH akan investigasi," kata Prima kepada wartawan, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Paracetamol di Sungai Citarum Dua Kali Lipat Lebih Tinggi Dibandingkan Teluk Jakarta, Apa Penyebabnya?

DLH Jabar juga segera berkoordinasi dengan kabupaten dan kota yang dilewati oleh Sungai Citarum.

"Kalo bisa, aduan disampaikan ke aplikasi pengaduan lingkungan. Kalau enggak masuk ke aduan, ya enggak akan ditindaklanjuti. Ini soal parasetamol, saya baca di teluk Jakarta, sebanding. Ini KLHK (turun tangan juga) karena ini antar provinsi," kata dia.

Baca juga: Parasetamol di Sungai Citarum Lebih Tinggi 2 Kali Lipat dari Teluk Jakarta

Dugaan sementara, menurut Prima, ada oknum yang menimbun limbah obat tersebut.

Berdasarkan aturan yang tertulis, seharusnya obat sisa farmasi yang masuk kategori B3 dikelola oleh pihak yang memiliki kewenangan mengelola limbahnya.

"Harusnya penghasil limbah B3 ini atau industri farmasi, harus bekerja sama dengan pihak pengelola B3. Bisa juga dari rumah tangga. Tapi kalau jumlahnya banyak, pasti dari industri," kata dia.

Seperti diketahui, dalam studi tersebut, selain parasetamol, juga ditemukan beragam zat aktif seperti, nikotin, carbamazepine, yang biasa digunakan sebagai obat epilepsi, serta metformin yang kerap dipakai sebagai obat diabetes.

Ada pula limbah sejumlah obat antibiotik yang mencemari Sungai Citarum.

Data ini diketahui dari 10 lokasi pengambilan sampel di dua lokasi.

Adapun kadar parasetamol di Sungai Citarum mencapai 1630 nG/L dan 1590nG/L.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com