Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Bandung Ambil Alih Kasus Penipuan Penjual Minyak Goreng di Kabupaten Bandung

Kompas.com - 02/03/2022, 06:53 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasus penipuan penjual minyak goreng di Kabupaten Bandung kini diambil alih Polresta Bandung.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengaku, pihaknya telah meminta keterangan dari saksi dan korban untuk kelengkapan penyelidikan lebih lanjut.

"Jadi berkaitan dengan kasus minyak goreng fiktif di Kecamatan Cileunyi ini sudah dilakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi yang ada, terhadap korban juga demikian. Kemudian kita juga sudah dilengkapi bukti-bukti yang lain, sehingga kita akan melangkah kepada terlapor," katanya ditemui di Mapolresta Bandung, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Dugaan Penipuan Penjual Minyak Goreng di Bandung, Korban Rugi Rp 243 Juta

Sejauh ini, baru dua orang korban yang memberikan kesaksian kepada tim penyidik. Ia menyebut, tidak menutup kemungkinan korban bakal bertambah.

"Sejauh ini yang menjadi korban, melapor dan memberikan kesaksian kepada kami baru dua orang, atas nama E dan Y, total kerugiannya mencapai ratusan juta," ujarnya.

"Bisa jadi bertambah, karena masing-masing korban ini tidak saling mengenal, tentunya informasi ini bisa kita dapatkan baik dari korban atau terlapor serta penyelidikan kita yang lain," sambungnya.

Kusworo menyebutkan, saat ini terlapor mengaku positif Covid-19. Sehingga sempat tak memenuhi panggilan ketika kasusnya masih ditangani Polsek Cileunyi.

"Sampai saat ini sudah dilakukan pemanggilan, sejauh ini terlapor cukup koperatif. Namun dia mengaku positif Covid-19 tapi kami tidak langsung percaya, kami akan kirim tim Dokter untuk melakukan pengecekan SWAB atau PCR kemudian kita akan lakukan penyidikan lebih lanjut," ucapnya.

Maraknya kasus penipuan penjual minyak goreng, pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Bandung agar lebih teliti lagi ketika akan membeli minyak goreng.

"Jangan sampai panic buying, kemudian jangan termakan isu-isu adanya kelangkaan, sehingga melakukan transaksi jual beli minyak dengan modus transfer terlebih dahulu kemudian barangnya di kirim, karena yang bersangkutan modusnya seperti itu, jadi kami harap jangan sampai ada korban selanjutnya," kata Kusworo.

Sebelumnya beberapa korban penipuan pembelian minyak goreng di Kabupaten Bandung mulai ramai.

Safitri Agustini (36) misalnya, warga Desa Bojongloa Kabupaten Bandung ini mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 95 juta.

"Saya ngorder itu kurang lebih 500 karton lah, kemasan yang 2 liter, 1 karton itu isinya 6 pices. Saya jual Rp 32 ribu. Itu di bawah harga grosir, kalau grosir satu karton itu harganya Rp 220 ribu saya cuma jual Rp 200 ribu," ucapnya saat ditemui di kediamannya belum lama ini.

Baca juga: Korban PO Minyak Goreng di Purwakarta Rugi Belasan Juta, Tak Curiga karena Teman Lama

Safitri mengaku telah beberapa kali melakukan transaksi dengan terlapor sejak Desember 2021. Namun memasuki Januari 2022, terlapor mulai banyak beralasan dan tidak mengirim barang.

"Saya tuh pre order (PO) sejak 13 Desember 2021, udah 7 kali. Awalnya lancar, terus PO lagi di bulan Januari 2022 tanggal 10,11, dan 12. Lewat seminggu, dia mulai beralasan, dia bilang lagi dari gudangnya gak ada. Terus terakhir dia bilang mau retur dana aja. Sampai sekarang barangnya gak ada," ujarnya.

Safitri telah melaporkan kejadian yang dia alami ke Polsek terdekat, dan berharap terlapor segera di tangani.

"Saya udah lapor ke Polsek, tapi diarahkan ke Polresta atau Polda karena nominalnya dari total 22 korban mencapai Rp 1 Miliar lebih. Saya berharap uang kembali, ya meskipun pesimis tapi semoga si pelaku segera di tangani," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com