Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Bogor Macet Parah, Rekayasa "One Way" Diberlakukan Lagi, Jalan ke Jakarta Ditutup

Kompas.com - 04/05/2022, 11:55 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Polisi kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (4/5/2022) atau hari ketiga Lebaran.

Kebijakan satu arah tersebut diberlakukan sejak pukul 07.30 hingga waktu yang tidak ditentukan.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, sistem satu arah atau one way ini diberlakukan untuk mengurai kemacetan yang saat ini terjadi di jalur Puncak Bogor.

Baca juga: Ratusan Personel Kepolisian Dikerahkan Urai Kepadatan di Puncak Bogor

"Volume kendaraan yang mengarah ke Puncak sudah padat, sehingga kami harus melaksanakan one way ke arah atas," kata Iman di Pospol Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/5/2022).

Ia mengungkapkan bahwa rekayasa one way merupakan upaya mengurai kendaraan yang terhenti akibat meningkatnya volume wisatawan yang menuju ke atas Puncak.

Menurut dia, polisi harus menghentikan kendaraan roda empat di sekitar Taman Safari hingga Puncak Pass. Kendaraan roda empat yang hendak menuju Jakarta untuk sementara dihentikan atau jalur ke Jakarta ditutup.

Pasalnya, saat ini arus kendaraan yang mengarah ke atas perlu diprioritaskan karena kondisinya Simpang Gadog sangat padat. Artinya, kata dia, sistem satu arah tersebut hanya berlaku untuk kendaraan ke arah atas atau menuju Puncak Pass Cianjur.

Situasi lalu lintas menuju Puncak, Bogor. Polres Bogor menerapkan sistem satu arah (one way) bagi kendaraan yang datang dari arah Jakarta, Rabu (4/5/2022).ANTARA/Abdu Faisal Situasi lalu lintas menuju Puncak, Bogor. Polres Bogor menerapkan sistem satu arah (one way) bagi kendaraan yang datang dari arah Jakarta, Rabu (4/5/2022).

Ganjil genap tidak dilakukan

Adapun sistem ganjil genap, sambung Iman, tidak akan dilakukan saat ada potensi kepadatan kendaraan.

Hal itu untuk menghindari kemacetan karena pemutarbalikan kendaraan yang tidak sesuai.

"Sampai dengan habis yang dari bawah (kepadatan kendaraan), baru nanti siang seperti kemarin kami berlakukan dari jam 2 sampai jam 5 sore, yaitu one way arah bawah (dari Jakarta)," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Terapkan One Way dari Arah Puncak Menuju Jakarta

Iman mengimbau kepada masyarakat yang akan menuju wilayah Cianjur ataupun Bandung bisa melalui jalur alternatif melalui Cibubur, Jonggol, Cariu.

Ia berharap kepada masyarakat untuk dapat mengikuti aturan yang berlaku serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

"Untuk menghindari kepadatan yang lebih parah di wilayah Puncak ini, kami sarankan melalui jalur alternatif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Lahiran di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com