Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Pemilihan Penjabat Kepala Daerah, Ridwan Kamil Ungkap Aji Mumpung ASN hingga Lobi Partai

Kompas.com - 11/05/2022, 10:33 WIB
Dendi Ramdhani,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap ragam dinamika dalam pemilihan penjabat (Pj) kepala daerah.

Dari mulai aparatur sipil negara (ASN) yang aji mumpung ingin terjun ke dunia politik hingga upaya lobi partai politik untuk mendorong calon penjabat.

Demikian dikatakan Ridwan Kamil saat menjadi narasumber dalam diskusi Kompas XYZ Forum "Penjabat Menguasai Daerah: Kebijakan Terarah vs Konservatisme Kebijakan" yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Seleksi ASN untuk Penjabat Kepala Daerah...

"Poin saya, saya mengikuti prosedur, menyeleksi dari ASN kami itu juga tidak mudah. Ada orang yang menolak karena tahu jadi pejabat tidak sesederhana itu, ada juga yang saya sinyalir persiapan ikut kontestasi politik mampang-mumpung," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Menurut Emil, segala keputusan terkait pemilihan penjabat tak bisa lepas dari muatan politis. Termasuk penentuan sosok penjabat di daerah.

"Menurut saya, keputusan ini semua politis, mau dinarasikan ilmiah pun. Saya meyakini menentukan si A, B, C sebagai penjabat, jangan kaget, jangan heran akan ada krang kring dari partai politik untuk melobi nama yang diusulkan untuk jadi penjabat. Karena pasti mereka punya kepentingan politik dari partai masing-masing di 2024," paparnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Dinamika Pemilihan Penjabat Daerah Menuju Pilkada Serentak 2024

Emil mengatakan perjalanan menuju Pilkada Serentak 2024 sangat krusial bagi kondusivitas demokrasi.

Maka dari itu, ia berharap pihak kepolisian dan TNI untuk bersiaga dan menjaga roda pembangunan hingga 2024.

"Makanya harus siaga satu demokrasi dengan ratusan penjabat ini karena suhu makin panas, Pilpres, Pilkada, usia penjabat panjang dengan dinamika luar biasa," kata Emil.

"Makanya ini bola panas harus betul dijaga, di-manage, dirawat dengan baik, antara kondisi di lapangan dengan durasi (penjabat) yang panjang punya potensi konflik, potensi kondusivitas, makanya saya titip TNI, Polri sampai 2024 betul-betul jadi andalan dalam memastikan pembangunan bisa berjalan," tambahnya.

Persoalan lain, Emil juga kerap menerima lobi dari para kepala daerah yang jabatannya akan berakhir. Namun, tidak semua permintaan itu ia fasilitasi.

"Contoh para kepala daerah yang mau berakhir itu melobi saya, Pak kalau bisa nama si A karena ibaratnya komunikasi sudah baik, kalau bisa pengganti saya si X dari dinas provinsi. Jadi perbincangan itu ada, sementara saya maklumi saja berarti mungkin ada kenyamanan dari incumbent terhadap calon. Tapi tidak semua saya iyakan juga karena pertimbangan saya lebih pada saya harus ngumpulin daftar individu yang punya kapasitas, bisa punya leadership karena akan nyemplung ke politik," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com