KOMPAS.com - Suasana haru hadir saat ratusan warga mendatangi Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk mengucapkan belasungkawa untuk keluarga Ridwan Kamil atas musibah yang dialami Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Gilang (26), warga asal Cilacap, Jawa Tengah, rela datang bersama temannya Erika (25) warga Jakarta. Gilang pun rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah.
Gilang menceritakan, dirinya tak mengenal langsung keluarga Ridwan Kamil. Namun, musibah yang dialami Eril sungguh membuatnya bersedih.
Selain itu, dirinya juga kagum akan ketegaran Ridwan Kamil sekeluarga dalam menghadapi musibah itu.
"Saya juga gak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih kalau lihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Baca juga: Temui Ridwan Kamil dan Atalia, Bima Arya: Kami Melihat Ketegaran dan Ketabahan
Hal serupa juga diungkapkan, Wali Kota Bogor Bima Arya yang hadir dalam takziah di tersebut.
Bima tak menampik musibah itu berat untuk dihadapi dan keluarga sangat terpukul atas kepergian Eril.
"Semua terluka tersayat melihat cobaan begitu berat yang dihadapi Pak Gubernur. Namun melihat ketabahan Pak Gubernur dan keluarga kita menyadari bahwa keimanan adalah kunci untuk menghadapi cobaan," ungkapnya.
Baca juga: Ratusan Warga Menunggu Ingin Bertakziah, Ridwan Kamil Borong 2 Gerobak Bakso
Sementara itu, Murnita, warga asal Karo, Sumatera Utara, yang tinggal di Jawa Barat, menangis haru saat bertemu Ridwan Kamil untuk mengucapkan turut berduka cita.
"Luar biasa bisa bertemu langsung dengan Pak Ridwan Kamil dan Ibu Atalia karena saya merasakan banget perasaan mereka. Saya mewakili warga Karo yang berada di Jawa Barat menyampaikan rasa duka cita. Mereka sangat berduka tapi masih mau menerima warga," ungkap Murnita.
Seperti diketahui, Murnita mengaku datang ke Gedung Pakuan sejak Minggu (5/6/2022) pagi bersama warga lainnya.
Saat itu, Ridwan Kamil dan Atalia sempat keluar rumah dinas untuk menemui warganya.
Tampak Ridwan Kamil dan Atalia memakai baju hitam dan tak kuasa menahan haru saat melihat kehadiran warga untuk bersimpati atas kepergian Eril.