Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mulai Padati Lokasi Pemakaman Eril di Cimaung Bandung

Kompas.com - 12/06/2022, 12:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lokasi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,  di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mulai dipadati warga, Minggu (12/6/2022).

Pantauan Kompas.com di lokasi pemakaman itu, warga sekitar mulai mendatangi Islamic Center Baitulridwan sejak pagi. Mulai dari warga sekitar Desa Cimaung, hingga warga dari kecamatan lain pun ikut memadati lokasi peristirahatan terakhir Eril.

Kepadatan tersebut membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan Banjaran-Pangalengan macet. Bahkan, kemacetan sudah mulai terlihat sejak di Pertigaan Kamasan antara Banjaran dan Soreang.

Baca juga: Jenazah Eril Tiba Minggu Sore, Ini Lokasi Parkir bagi yang Ingin Bertakziah ke Gedung Pakuan

Untuk mengantisipasi semakin banyaknya warga yang datang, sejumlah petugas kepolisian dari Polsek dan Polresta Bandung diturunkan untuk menertibkan arus lalu lintas.

Eka Priadi (27), warga Desa Cimaung, mengaku sengaja datang ke Islamic Center Baitulridwan, lokasi pemakaman Eril, lantaran penasaran dengan situasi dan kondisi jelang pemakaman putra sulung Ridwa Kamil tersebut.

Ia mengatakan, sejak pertama kali ditemukan, sudah beredar kabar bahwa jenazah akan dimakamkan di Cimaung.

Baca juga: Jadwal Kedatangan, Takziah, hingga Rute Perjalanan Pemakaman Eril di Bandung

"Ya penasaran, dari waktu ditemukan juga sudah ada kabar, mungkin pemberitaan juga sudah banyak," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu.

Sebelumnya, ia dan warga sekitar sudah tahu bahwa tanah tersebut milik keluarga besar istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya.

"Dari dulu juga sudah tahu, kalau ini tanah milik beliau, bahkan juga sudah tahu akan dibangun pusat dakwah," ujarnya.

Kendati sudah mendapatkan kabar jenazah Eril akan dimakamkan di kampung halaman ibunya. Namun, ia tetap tak menyangka, lokasi tersebut bisa seramai hari ini.

"Enggak nyangka bisa ramai gini, biasanya enggak kayak gini," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com