BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tidak diisi penonton secara penuh.
Tribune bagian atas stadion itu juga diharapkan untuk sementara tidak digunakan.
"Ini (GBLA) sudah empat tahun enggak dipakai, kita harus ada kehati-hatian. Kemarin ada rekomendasi dari pihak kepolisian dan dari kita satgas jangan terlalu banyak, minimal tribune bawah, itu ikhtiar kita," kata Yana di Balai Kota Bandung, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Tanah Gedebage Disebut Jadi Penyebab Rusaknya Stadion GBLA, Ini Kata Ahli
Permintaan itu dilontarkan karena ada temuan dinding GBLA yang retak. Foto retakan itu beredar luas di media sosial menjelang pertandingan Piala Presiden 2022 dalam stadion tersebut.
Soal retakan yang ada di GBLA, Yana menyebutkannya sebagai dilatasi bangunan.
Dilatasi bangunan adalah pemisahan struktur atau garis sambungan pada sebuah bangunan yang memiliki perbedaan sistem struktur (pemisahan struktur).
"Dilatasi itu pasti ada. Sebetulnya dilatasi itu ada di sudut itu memang dilatasi sengaja dibuat. Itu memang enggak nyambung," kata Yana.
Baca juga: Jelang Piala Presiden, Stadion GBLA Hanya Bisa Tampung 15.500 Penonton
Yana menjelaskan, dilatasi merupakan teknik standar dalam struktur sebuah bangunan.
"Dilatasi itu memang standarnya dibangun pasti ada di pojok-pojok," ucapnya.
Selain itu, menurut Yana, dilatasi juga dipakai untuk bangunan yang memiliki potensi penurunan tanah.
"Mungkin karena penurunannya enggak bareng, terlihat seperti retak," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.