Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita OB Saat Perampokan di Kantor Disdik Tasikmalaya, Lompat Jendela, Menyelinap Selamatkan 2 Temannya

Kompas.com - 20/06/2022, 12:29 WIB
Irwan Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Iin (47), salah satu petugas kebersihan atau office boy (OB) Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil melepaskan diri saat disekap kawanan perampok yang menyatroni kantornya, Senin (20/6/2022) dini hari.

Awalnya, sekitar jam setengah 2 subuh. sejumlah perampok tiba-tiba datang dan menodongkan senjata tajam kepada Iin dan kedua temannya.

Iin disekap di salah satu ruangan di lantai dua. Sementara dua rekannya disekap di lantai satu.

Setelah perampok pergi meninggalkan ruangan tempat Iin disekap, dia mencoba sekuat tenaga melepaskan lakban hitam yang mengikat kedua tangannya.

Baca juga: Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya Dirampok, 3 Petugas Piket Disekap Usai Ditodong Sajam

"Mungkin dirasa saya lakbannya agak longgar dibanding kedua korban lainnya di lantai satu saat diikat perampok. Sekuat tenaga saya lepaskan dan akhirnya bisa bebas dan menyelamatkan kedua rekan saya," jelas Iin kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin pagi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosaan dan Perampokan IRT di Sorong

Setelah lakban terlepas, Iin langsung berinisiatif melompat keluar jendela dan menuruni teralis besi jendela luar depan kantornya untuk menyelamatkan kedua rekannya yang disekap di gerbang utama.

Iin mengendap-endap khawatir para perampok masih berada di kantor.

"Saya belum tahu saat saya mengendap-endap di lantai satu, takut para perampok masih ada. Tapi, teman saya bilang saat diselamatkan, perampok sudah pada pergi katanya," ujar dia.

Iin berhasil menyelamatkan kedua rekannya sampai akhirnya melaporkan kejadian itu ke atasannya dan kepolisian terdekat.

Namun, baik dirinya maupun kedua rekannya tak mengetahui dan tak mengenali sama sekali para perampok.

"Tapi, ada sering saya mendengar para perampok berkomunikasi pakai Bahasa Indonesia dengan logat Jawa. Semuanya pakai penutup kepala dan tak kenal," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, disatroni kawanan perampok bersenjata tajam, Senin dini hari.

Para perampok menyekap tiga petugas piket malam, yaitu dua satpam dan satu petugas kebersihan.

Para perampok menggasak sebuah berangkas berisi uang tunai puluhan juta rupiah di lantai satu usai menyekap petugas piket.

Usai perampok berhasil melarikan diri dan melancarkan aksinya, salah seorang petugas yang disekap berhasil membebaskan diri dan membebaskan kedua rekannya.

"Perampok awalnya satu orang dan memanggil yang lainnya langsung menodong pakai golok dan menyekap kami," jelas Sandi (42), salah seorang korban perampokan di Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya, Senin pagi.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, membenarkan adanya kejadian perampokan tersebut.

Terlihat beberapa petugas Kepolisian dan Tim Inafis sedang memeriksa lokasi kejadian serta meminta keterangan para korban, Senin pagi.

"Yang jelas kita sedang olah TKP di tempat. Kejadian perkara ini kami sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Korban betul ada yang disekap ada di lantai satu dan dua berjumlah tiga  orang," singkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com