Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Garut Akui DTKS Semrawut, Anaknya Pernah Masuk Daftar Penerima Bansos

Kompas.com - 22/07/2022, 15:49 WIB
Ari Maulana Karang,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com– Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di kabupatennya semrawut dan harus segera dibenahi.

Salah satu bukti DTKS semrawut adalah, anak Rudy saja pernah masuk dalam DTKS dan masuk daftar penerima Bansos.

“Sekitar 2014-2015, masuk KK saya, karena mau kawin, sebelumnya kan tinggal di Inggris, ada namanya masuk DTKS Kelurahan Paminggir, padahal anak saya di Amerika,” Kata Rudy yang ditemui usai shalat Jumat di masjid yang ada di lingkungan perkantoran Pemkab Garut, Jumat (22/07/2022).

Baca juga: Ribuan PNS dan Dosen di Garut Masuk Daftar Penerima Bansos

Rudy tidak mau bicara banyak soal penyebabnya karena merasa tidak tahu mengapa data DTKS bisa seperti itu.

Namun, yang jelas PNS tidak boleh menerima Bansos dan jika menerima Bansos, harus mengembalikan dan bisa dikenai sanksi.

“Saya enggak tahu, enggak tahu penyebabnya, Tanya saja ke Dinsos,” katanya sambil berlalu.

Sementar Sekretaris Komisi IV DPRD Garut Wawan Setiawan mengatakan, warga yang saat ini masuk DTKS jumlahnya mencapai 1,9 juta jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk Garut mencapai 2,6 juta jiwa.

 

Baca juga: Sindir Kades soal Bansos di Facebook, Kakek Salmo Dilaporkan ke Polisi, Kok Bisa?

Dari 1,9 juta jiwa yang masuk DTKS, 1,2 juta di antaranya jadi penerima bantuan sosial.

“Dari 1,2 juta jiwa yang jadi penerima DTKS, 240.000 di antaranya, tidak bisa dicairkan karena ada masalah identitas penerima,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com