Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Perundungan di Tasikmalaya Sempat Ketakutan, Menyesali Perbuatannya

Kompas.com - 25/07/2022, 09:37 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, Aan Yuliati, menyebut pihaknya telah mengamankan para pelaku kasus dugaan perundungan bocah SD sampai meninggal.

Para pelaku sebelumnya sempat stres dan syok saat beritanya viral kemudian diterapi psikis sampai akhirnya membaik.

"Sekarang para terduga pelaku berada di rumah aman. Mereka di sana bersama orangtuanya. Karena harus didampingi karena masih berusia anak. Mereka semua stres dan syok, juga ketakutan. Namun, kami lakukan terapi dan konseling. Alhamdulillah sekarang kondisinya membaik," jelas Aan kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Ketiga pelaku mengaku tidak berniat merundung korban. Mereka pun menyesali perbuatannya kepada korban.

Baca juga: Soal Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya, Wagub Jabar: Itu Candaan

Qan menambahkan, informasi yang beredar mengatakan bahwa para pelakunya berjumlah empat orang. Namun dari hasil keterangan di lapangan, yang diamankan ada tiga orang anak.

Ketiganya diketahui usianya di atas korban yakni berkisar antara umur 13 sampai 14 tahun atau pelajar SMP.

"Total ada tiga orang yang diamankan. Yang beredar memang empat orang, tapi hanya tiga orang yang melakukannya. Ketiga terduga pelaku ini berusia 13-14 tahun," tambahnya.

Selama ini, lanjut Aan, pihaknya sengaja tak memberikan akses kepada pihak yang tak berkepentingan kepada para pelaku ini.

Sampai sekarang, ketiga pelaku pun masih didampingi seorang psikolog untuk memberikan terapi berkesinambungan di rumah aman.

"Kami mengamankan dan tidak memberikan akses kepada setiap orang untuk bertemu. Mereka sudah bisa tidur nyenyak dan makan dengan lahap. Raut wajahnya juga sudah membaik. Ketiga orang itu sudah diperiksa. Namun statusnya masih saksi," ujar dia.

Ketiga pelaku mengaku tidak berniat merundung korban.

"Ketika ditanya, mereka itu tidak berniat merundung. Mereka hanya iseng dan dikira main-main. Menurut mereka tak ada unsur paksaan dan kekerasan. Bahkan mereka menjelaskan hanya main-main. Ocon (candaan) bilangnya," tambahnya.

Baca juga: Tersangka Perundungan Napi Anak hingga Tewas Terancam 15 Tahun Penjara

Meski demikian mereka mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukannya saat korban masih hidup.

Mereka pun berjanji tak akan mengulangi lagi perbuatannya kepada orang lain.

"Jadi dikira mereka tidak akan menjadi seperti ini. Kita juga kan belum tahu kepastian penyebab kematian korban. Itu lagi diselidiki. Dengan ada kejadian ini, mereka menyesal, menangis. Bahkan mereka mohon maaf kepada orangtua, keluarga korban. Mereka juga ketakutan pada awalnya," pungkas Aan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com