Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istana Cipanas, Istana Kepresidenan yang Megah di Kaki Gunung Gede

Kompas.com - 01/08/2022, 22:59 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Istana Cipanas merupakan salah satu dari enam Istana Kepresidenan Indonesia.

Lokasi Istana Kepresidenan Cipanas berada di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: 5 Fakta Istana Kepresidenan Yogyakarta, Tempat Jokowi Shalat Id

Suasana sejuk Istana Cipanas karena bangunan ini berada di kaki Gunung Gede, pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Istana Mini Banda Neira Akan Direvitalisasi Jadi Istana Kepresidenan

Istana Kepresidenan Cipanas berdiri di lahan dengan luas sekitar 26 hektar, sementara luas bangunannya sekitar 7.760 meter persegi.

Baca juga: Desain Burung Garuda Istana Kepresidenan di IKN Masih Direvisi

Sejarah Istana Cipanas

Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara RI, Istana Kepresidenan Cipanas semula adalah sebuah bangunan yang didirikan pada tahun 1740 oleh seorang tuan tanah Belanda bernama Van Heots.

Kemudian pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal G.W. Baron van Imhoff (1743) dibangun gedung kesehatan.

Seiring berjalannya waktu, kemudian lokasi ini dijadikan tempat peristirahatan para Gubernur Jenderal Belanda.

Hal ini tak lepas dari keberadaan sumber air panasnya dan udara pegunungan yang sejuk serta alamnya yang bersih dan segar.

Hingga di tahun 1916, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, tiga buah bangunan berdiri di dalam kompleks istana ini.

Saat ini ketiga bangunan tersebut dikenal dengan nama Paviliun Yudistira, Paviliun Bima, dan Paviliun Arjuna.

Istana Kepresidenan Cipanas juga pernah difungsikan sebagai tempat tinggal keluarga oleh beberapa Gubernur Jenderal Belanda.

Beberapa Gubernur Jenderal Belanda yang pernah menghuni bangunan itu adalah keluarga Andrias Cornelis de Graff (1926-1931), Bonifacius Cornelis de Jonge (1931), dan yang terakhir bersamaan dengan datangnya masa pendudukan Jepang (1942) adalah Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.

Diresmikan sebagai Istana Kepresidenan Republik Indonesia

Setelah masa kemerdekaan, bangunan ini mulai ditetapkan menjadi ditetapkan sebagai salah satu Istana Kepresidenan Republik Indonesia dan fungsinya tetap digunakan sebagai tempat peristirahatan Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia beserta keluarganya.

Di masa pemerintahan Presiden Soekarno tepatnya tahun 1954, didirikan sebuah bangunan yang amat mungil di belakang Gedung Induk yang disebut Gedung Bentol.

Pada tahun 1971, Ratu Yuliana sempat meluangkan waktunya untuk singgah di istana ini ketika berkunjung ke Indonesia.

Pada masa Presiden Soeharto sekitar tahun 1983, dua buah Paviliun, yaitu Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa.

Selanjutnya di tahun 2003, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, bersamaan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas yang baru, seperti sebuah kolam air mancur mungil di halaman depan istana, berikut tiang bendera di tengahnya, bangunan kolam renang air panas dan air dingin, serta kolam pemancingan.

Istana Kepresidenan Cipanas ditetapkan sebagi cagar budaya pada 22 Juni 2010 melalui SK Menteri nomor PM.58/PW.007/MKP/2010.

Sumber:
https://www.setneg.go.id/baca/index/istana_cipanas_dijadikan_posko_pasca_gempa_1 
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016060900324/istana-cipanas 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com