Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata dan Peledak di Jalan Asia Afrika Bandung Diduga Pernah Ditimbun, Petinya Keropos

Kompas.com - 09/08/2022, 14:34 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS com- Polisi terus menyelidiki terkait temuan bahan peledak hingga senjata api dalam salah satu gedung di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat.

Sejauh ini, ada dugaan peti penyimpanan bahan peledak, senjata, dan peluru itu diduga pernah tertimbun.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan, kotak peti penyimpanan bahan peledak dan senjata itu ditemukan dalam kondisi berdebu .

"Saat ditemukan memang kotak tersebut sangat berdebu dan pada saat diangkat ada sisa debunya di sana, kemudian peti-petinya sudah dimakan rayap," ucap Ibrahim di Mapolda Jabar, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Polisi Akui Kesulitan Ungkap Temuan Bahan Peledak dan Senjata di Rumah Jalan Asia Afrika Bandung

Ibrahim juga menyebutkan, kondisi peluru yang ditemukan di gedung di Jalan Asia Afrika itu dalam kondisi keropos.

"Kemudian dari peluru yang ada itu sudah dalam keadaan keropos jadi sudah ada bekas tanah disana, jadi seakan itu pernah tertimbun," ujarnya.

Polisi menduga bahwa barang-barang yang ditemukan itu tersimpan cukup lama.

"Ada kesan bahwa benda ini cukup lama, sehingga mengarah pada siapa yang mempunyai rumah tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Ibrahim menyebut bahwa kasus temuan bahan peledak dan senjata api ini kini naik status menjadi penyidikan.

Baca juga: Telusuri Pemilik Bahan Peledak dan Senjata di Rumah Jalan Asia Afrika Bandung, 9 Orang Diperiksa

Sebanyak 16 saksi termasuk pemilik rumah telah dimintai keterangan.

Dikatakan, penghuni rumah tempat ditemukan bahan peledak ini diketahui telah meninggal dunia.

Hal ini yang menjadi kendala bagi pihak kepolisian dalam melakukan pengembangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com