Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot hingga Ojol Pusing Harga BBM Subsidi Bakal Naik, Pengamat: Pemerintah Juga Harus Carikan Solusi

Kompas.com - 29/08/2022, 17:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah berencana bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Rencananya, kenaikan BBM tersebut bakal dimulai pada Kamis (1/8/2022) nanti.

Opsi tersebut nyatanya mendapatkan keluhan dari masyarakat. Pengemudi ojek online (ojol) hingga supir angkot di Kabupaten Bandung menilai, kebijakan itu amat sangat memberatkan di saat mobilitas warga kembali menggeliat pasca meredanya pandemi Covid-19.

Mamat Afrizal (33), salah satu pengemudi ojol mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak pernah tahu bagiamana beban pekerja lapangan sepertinya, ketika mendengar kebijakan seperti itu.

Kenaikan harga BBM bersubsidi itu, kata dia, akan berdampak pada profesi sepertinya. Beban kerjanya otomatis akan bertambah.

Baca juga: Menhub: Harga BBM Naik, Tarif Murah Tiket Pesawat Bisa Dilakukan

"Profesi seperi saya ini kan mengandalkan BBM sebagai bagian dari pekerjaan. Otomatis sangat terbebanilah dengan kebijakan itu," katanya saat ditemui Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Mamat sudah membayangkan jika rencana kenaikan BBM diterapkan. Salah satunya, para pengemudi ojol harus menambah jam kerja untuk menutupi biaya bahan bakar sepeda motor.

Biasanya, lanjut Mamat, ia kerap mulai mencari penumpang pada pukul 06.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB.

Rentan waktu tersebut, Mamat biasa mendapatkan Rp 75.000 di potong biaya bensin full tank Rp 30.000.

"Kalau (BBM) naik, full tank menjadi Rp 50.000. Jadi pasti harus nambah jam untuk memenuhi biaya itu,” terangnya.

Hal serupa juga dirasakan Novriandi (47), sopir angkot jurusan Soreang-Leuwi Panjang. Baginya, kenaikan harga BBM bersubsidi memperlihatkan ketidakberpihakan pemerintah pada rakyat kecil.

Ia mengaku, harus memutar otak di tengah sepinya penumpang. Sejak, hadirnya kendaraan umum online dan angkutan massal murah lainnya, angkot perlahan ditinggalkan masyarakat.

"Sekarang ditambah lagi BBM bersubsidi ikut naik, apa nggak stress tuh kita para supir angkot," kata dia.

Saat ini tarif yang diterapkan khusus angkot yang ia bawa kerap kali mendapat komplain dari penumpang.

Kebijakan kenaikan BBM, kata Novriandi, menambah beban seluruh supir angkot untuk memutar otak, merumuskan kembali biaya tarif yang harus diterapkan.

BBM bersubsidi, lanjut Novriandi, merupakan salah satu pegangan bagi para supir angkot.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com