CIANJUR, KOMPAS.com – Produksi sampah terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga keberadaannya kerap menjadi masalah krusial bagi lingkungan.
Karena itu, langkah sekecil apapun dalam upaya mengurangi volume sampah akan berdampak besar bagi keberlangsungan lingkungan dan masa depan Bumi.
Kenyataan inilah yang kemudian mendorong SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC), sebuah sekolah berbasis boarding di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan konsep zero waste.
Baca juga: Dugaan Korupsi Retribusi Sampah di Bandar Lampung Diusut
Melalui program ini, seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, staf hingga pegawai dilarang memproduksi sampah di sembarang tempat.
Pihak sekolah juga menarik seluruh tempat sampah yang selama ini tersebar di sudut-sudut lingkungan sekolah.
“Hanya dilokalisasi di pos atau gerbang sekolah, kantin, minimarket dan asrama,” tutur Kepala SICC Dera Nugraha kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).
Dari titik-titik tersebut, sampah yang telah dipisah dan dipilah berdasarkan jenisnya ini, yakni organik dan anorganik, selanjutnya dikirim ke bank sampah untuk diolah.
“Untuk sampah plastik dijadikan ecobrick, sedangkan sisa-sisa makanan, sampah dapur, dan sampah organik lainnya seperti daun diolah jadi pelet atau pakan, dan pupuk,” ujar dia.
Baca juga: Banyak TPS Liar, Pemkab Bekasi Bakal Bikin Tim Khusus Penanganan Sampah
Disebutkan Dera, untuk menekan pemakaian wadah plastik sekali pakai, warga sekolah wajib membawa tempat makan dan minum sendiri, seperti tumbler dan lunch box.
Dengan demikian, jajanan kemasan yang dibeli dari kantin atau minimarket sekolah harus dipindahkan ke wadah tersebut, dan bungkusnya dibuang di tempat khusus.