Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda Karawang Jawab Soal Titip-Menitip Rencana Revisi RTRW

Kompas.com - 01/09/2022, 19:37 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Acep Jamhuri menjawab isu titip-menitip oleh pengusaha dalam revisi peraturan daerah (Perda) rencana tata ruang wilayah (RTRW) Karawang.

Acep meminta masyarakat tak berburuk sangka, misalnya soal titip menitip.

"Kalau ada titipan-nitipnya ke siapa. Pantau terus semua, saya ingin dipantau semua, ke saya atau ke siapa dinas teknis itu harus jelas, cari orangnya, termasuk juga dewan," kata Acep usai acara konsultasi publik Ranperda Revisi RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Karawang di Hotel Brits Karawang, Kamis (1/9/2022).

Acep tak memungkiri bahwa potensi titipan dari pengusaha ada. Namun hal itu tak serta merta menjadi alasan tata ruang diubah.

Baca juga: Bappeda Karawang Usul Konektivitas hingga Tata Ruang Ciampel dan TOD Kereta Cepat Masuk RTRW

Ia menyebut, revisi RTRW bukan semata untuk kepentingan pengusaha. Akan tetapi menyesuaikan perkembangan, kebijakan, dan regulasi pemerintah pusat hingga penyesuaian terhadap proyek strategis nasional.

Menurutnya tak ada perubahan yang fundamental pada rancangan peraturan daerah tentang perubahan RTRW yang telah digagas sejak dua tahun lalu. Dalam suatu kecamatan, ada wilayah yang memang diperuntukkan bagi perkotaan, perumahan, maupun pertanian.

"Kita tidak akan mengakomodir itu kalau misalnya aspek-aspek yang didasari dan kajian ahli itu tidak memungkinkan (perubahan RTRW)," kata Acep.

Penyesuaian LP2B dan LSD

Acep menyebut pihaknya akan tetap mempertahankan lahan sawah di Karawang.

Karawang disebut telah pemiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dimana sebanyak 87 ribu hektar sawah tidak boleh dialihfungsikan.

Kemudian ada aturan dari Menteri Pertanian RI tentang Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dengan luas 95 ribu hektar.

Adapun luasan sawah di Karawang disebut mencapai 97 ribu hektar. Meskipun ada versi lain yang menyebut 100 ribu hektar.

LSD dibuat dari foto udara tiga tahun lalu. Selama tiga tahun itu, kata Acep, ada pembangunan. Misalnya proyek nasional seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTGU) di Cilamaya dan Pemda 2 yang statusnya masih lahan sawah, menurutnya, mengharuskan RTRW di daerah tersebut diubah.

"Kalau misalnya oh ini proyek strategis nasional, ada PLTGU, tetap ngotot gak boleh berubah, ya harus berubah lah. Mau tidak mau," kata dia.

"Penyesuaian juga tidak mudah. Kita mengusulkan proses perubahan ke Kementerian ATR dan Kementerian Pertanian," ucapnya.

Protes

Konsultasi publik yang digelar Kamis (1/9/2022) siang itu berakhir gaduh. Sejumlah aktivis melancarkan protes, termasuk masyarakat, misalnya dari Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Timur yang menggelar demo di depan hotel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com