KARAWANG, KOMPAS.com-Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memberi opsi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills merelokasi rumah warga atau memindahkan pabriknya.
Pilihan itu diberikan usai insiden keracunan gas klorin massal yang membuat 41 warga Karawang dilarikan ke rumah sakit.
"Ini (keracunan massal) bukan yang pertama. Sudah empat kali, jadi tidak bisa kami diamkan. Rakyat kami harus diperjuangkan karena ada yang masuk rumah sakit," kata Cellica di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Puluhan Warga Karawang Keracunan Gas Klorin, Ini Bahaya untuk Kesehatan Menurut Pakar Toksikologi UI
Cellica menilai warga sudah tidak layak tinggal di lingkungan pabrik yang kerap mengalami kebocoran.
"Mereka harus dipindahkan, perusahaan harus bangunkan rumahnya. CSR Pindo Deli yang membereskan itu, pakai dana CSR," kata dia.
Untuk sementara, Pindo Deli atas permintaan pemerintah daerah menutup produksi caustic soda plant di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang sampai empat bulan.
Kemudian jika perusahaan tak segera mengambil langkah relokasi dalam tenggat waktu yang diberikan, pemerintah akan menutup seluruh produksi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2.
"Kalau kejadian seperti ini lagi, tidak menjamin 100 persen warga kami tidak kena. Harus ada upaya preventif yang dilakukan perusahaan. Kalau seperti ini lagi, saya yang akan turun. Ini bagian keseriusan kami," sambung Cellica.
Baca juga: Polisi Periksa Sejumlah Saksi soal Warga Keracunan Gas Klorin, Kejadian Bukan yang Pertama
Perlu diketahui, caustic soda plant milik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 beberapa kali mengalami kebocoran yang mengakibatkan ratusan warga dilarikan ke rumah sakit.
Kebocoran pertama terjadi pada Desember 2017, kedua pada Mei 2018, ketiga pada Juni 2021, dan teranyar September 2022.