Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Tak Khawatir Produsen Otomotif Akan Bangun Pabrik di Luar Jabar

Kompas.com - 06/10/2022, 19:42 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak khawatir dengan sejumlah produsen otomotif yang berencana membangun pabrik di luar Jawa Barat.

"Kami optimis di Jawa Barat industri otomotif listrik dan energi terbarukan akan lebih unggul," kata pria yang akrab disapa Emil, Kamis (6/10/2022).

Keoptimisan ini didasari dari infrastruktur Jabar yang lebih siap dan baik. Jabar juga kaya akan potensi yang diperlukan industri.

Baca juga: Ridwan Kamil Desain RKG 5000, Sepeda Motor Listrik Bergaya Bobber

Contohnya industri kendaraan listrik. Industri ini membutuhkan komponen penunjang yang tidak dikerjakan perusahaan berskala besar.

Di Jawa Barat, sambung dia, sudah terdapat produsen komponen tersebut yang dikerjakan berbagai pelaku UMKM.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia menggelar West Java Investement Summit (WJIS) 2022. Event ini fokus pada ketahanan pangan serta transisi energi menuju energi baru dan terbarukan.

"Beras, daging ayam, jagung, cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah, ada pada kondisi surplus di mana ketersediaannya lebih besar dari pada kebutuhan," katanya.

Sementara gula pasir, daging sapi, dan minyak sayur, juga pada kondisi aman dengan jumlah ketersediaan yang lebih banyak dari pada kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Minta Daerah Proaktif Gaet Investor, Ridwan Kamil: Rp 1 Triliun Saja, Lapangan Kerja 1.000 Orang

Menurut dia, ketahanan pangan di Jabar dipengaruhi sejumlah faktor seperti kondisi lahan dan topografi.

Namun, dia mengakui terdapat tantangan seperti lahan pertanian yang berebut dengan pesatnya perkembangan industri dan perumahan.

Kondisi ini ditambah mayoritas kepemilikan lahan dan ternak yang rendah, sehingga pengembangan area budidaya menjadi terbatas.

Mengenai energi baru dan terbarukan (EBT), Setiawan menuturkan, total porsi energi di Jabar sebesar 25,87 million tonne of oil equivalent (MTOE), dengan komposisi minyak 39,6 persen atau 7,93 MTOE.

Kemudian gas 25,8 persen 6,68 MTOE, batu bara 20,1 persen setara 5,21 MTOE, dan EBT sebanyak 23,4 persen atau sama dengan 6,06 MTOE.

Untuk potensi EBT di Jabar, di antaranya tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal 5.956,80 MW.

"Jawa Barat punya banyak gunung, tidak cuma gunung tapi juga laut, juga yang lainnya, Jabar memang lengkap," katanya.

Setiawan merinci, di Jabar setidaknya terdapat 72 micro hydro power plant, 144 solar power plant, sembilan geothermal power plant, dan 39 mini hydro power plant.

Menurut dia, Jabar juga berkomitmen fokus terhadap transisi energi untuk mengantisipasi terjadinya krisis energi. Misalnya dengan gencar menggunakan dan menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik.

Pengaplikasian panel surya di atap bangunan, penggunaan generator listrik di sektor perusahaan, dan tak boleh ketinggalan yakni peningkatan kapasitas sumber daya manusianya.

"Kondisi- kondisi pada sektor ketahanan pangan maupun energi baru terbarukan, merupakan potensi yang dapat menjadi gambaran untuk para investor berinvestasi di Jabar pada tema green investment atau investasi hijau," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com