Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu dan Tempe di Jawa Barat Akan Mogok Produksi Selama 3 Hari

Kompas.com - 11/10/2022, 20:55 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe di Jawa Barat berencana melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, yakni pada 17 Oktober hingga 19 Oktober 2022.

Ketua paguyuban perajin tahu dan tempe Jawa Barat, Zamaludin, membenarkan mengenai adanya rencana aksi mogok produksi tersebut.

Zamaludin mengatakan, aksi mogok produksi dilakukan sebagai bentuk protes dari para produsen tahu dan tempe karena mahalnya harga kedelai.

"Harga kedelai per kilogram sekarang Rp 13.000. Bulan lalu harganya Rp 10.000 sampai Rp 11.000 ribu per kilogram," kata Zamaludin, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (11/10/2022).

Dia menjelaskan, para produsen akan kembali memproduksi tahu dan tempe pada 20 Oktober 2022, namun dengan harga jual yang lebih tinggi.

Baca juga: Wajah Lesu Perajin Tahu Tempe di Bandung Barat, Bakal Ikut Mogok Tuntut Harga Kedelai Turun

"Kami memilih menaikkan harga tahu dan tempe pada 20 Oktober nanti daripada mengecilkan ukuran tahu dan tempe karena bila memilih mengecilkan ukuran akan memakan biaya lagi, seperti membeli cetakan lagi," ujar Zamaludin.

Zamaludin mengungkapkan, harga kedelai telah naik sebanyak tiga kali selama 2022, yakni pada awal tahun, menjelang bulan Ramadhan, dan yang ketiga pada bulan Oktober.

"Sebenarnya bukan hanya kedelai, tetapi bahan baku (produksi) tahu tempe ikut naik, seperti garam, kunyit, plastik, dan lainnya, bahkan BBM ikut naik," ucap Zamaludin.

"Jadi, naiknya (harga) kedelai ini sedikit-sedikit, seolah menyiksa kami secara perlahan," imbuhnya.

Dia mengaku tak mengetahui penyebab naiknya harga kedelai yang membuat biaya produksi tahu dan tempe jadi membengkak.

Baca juga: Curhat Produsen Tahu Semarang, Terpaksa Naikkan Harga karena Harga Kedelai dan BBM Naik

"Harusnya kan pemerintah melalui Disperindag yang lebih tahu, karena mereka yang mengatur HET. Justru kami tak diberitahu alasan kenapa kedelai naik," keluhnya.

Dengan menggelar aksi mogok produksi, Zamaludin berharap, pemerintah memberi perhatian lebih untuk mengatasi tingginya harga kedelai.

"Kami harap ada bantuan dari pemerintah, dan pemerintah bisa mengecek turun langsung ke bawah," harapnya.

Zamaludin juga berharap agar masyarakat mengerti dengan putusan yang diambil oleh para produsen tahu dan tempe, baik ketika mogok produksi maupun saat menaikkan harga jual.

"Memang setiap harga kedelai naik itu membuat kami (perajin tahu dan tempe) berat, terutama saat produksi," ungkapnya.

Baca juga: Dilema Pengusaha Tempe di Tengah Kenaikan Harga Kedelai: Naikkan Harga Jual atau Kurangi Ukuran

Dia menyampaikan bahwa pihaknya telah mengedarkan surat imbauan untuk mogok produksi kepada semua perajin tahu tempe di Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Zamaludin berharap aksi tersebut bisa diikuti oleh semua produsen agar mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com