Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Resesi 2023, Pemkot Bandung Siapkan Langkah Antisipasi

Kompas.com - 12/10/2022, 20:46 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kota Bandung, Jawa Barat, mengalami inflasi sebesar 0,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,85 pada September 2022.

Sementara itu, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 1,21 persen dan di lingkup nasional inflasi yang terjadi sebesar 1,17 persen.

Di lihat dari angka-angka tersebut, tingkat inflasi Kota Bandung masih di bawah inflasi Provinsi Jawa Barat dan nasional.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pada tahun 2021, Kota Bandung mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2020.

Baca juga: Kunjungi Desa Wisata Kambo Palopo, Sandiaga Uno Ingatkan Ancaman Resesi

Adapun pada tahun 2021, ekonomi Kota Bandung tumbuh sebesar 3,76 persen, sementara di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mengalami kontraksi hingga -2,28 persen.

Terkait ancaman resesi global yang diprediksi akan terjadi di tahun 2023, Pemkot Bandung pun menyadari dampak besarnya hingga mempersiapkan langkah antisipasi yang strategis.

"Resesi jelas bukanlah kondisi yang menguntungkan bagi perekonomian. Saat resesi ekonomi terjadi hampir semua jenis bisnis baik yang berskala besar maupun berskala kecil akan terkena dampaknya," ujar Ema dalam Diskusi Prediksi Resesi di Balai Kota Bandung, dilansir dari Humas Pemkot Bandung, Rabu (12/10/2022).

Kondisi tersebut bisa semakin parah dengan kondisi kredit kian ketat sehingga permintaan atau pengajuan permohonannya menurun atau lebih lambat.

Baca juga: Antisipasi Resesi Dunia, Lahan Bekas Tambang di Bangka Belitung Dimaksimalkan untuk Pangan

Ini yang kemudian akan menciptakan kekhawatiran, ketidakpastian, dan ketakutan secara umum.

"Resesi ekonomi tidak hanya berpengaruh terhadap pemerintah, tapi juga perusahaan maupun kehidupan individu. Perusahaan bisa bangkrut, akan banyak yang di PHK, sehingga jumlah pengangguran meningkat," katanya.

Langkah Pemkot Bandung hadapi ancaman resesi

Sebagai upaya bersiap menghadapi ancaman resesi, menurut Ema, anggaran program-program dan kegiatan prioritas dari seluruh sektor pembangunan harus dikaitkan juga dengan upaya penurunan angka kemiskinan, pengangguran terbuka, dan kesenjangan pendapatan. 

Adapun beberapa langkah untuk mengantisipasi resesi ekonomi di antaranya memaksimalkan belanja pemerintah, pemberian bantuan/stimulus bagi UMKM, dan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan untuk investasi.

Baca juga: Petani di Bandung Barat Jadi Kurir Narkoba, 1,1 Kg Sabu Diamankan

"Pemkot Bandung juga telah menyusun program kegiatan yang menunjang terhadap pengendalian inflasi, bisa dengan mengandalkan pendapatan lewat jasa. Kita juga harus memprioritaskan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," papar Ema.

Di samping itu, Direktur Eksekutif Indef (Insitute for Development of Economics and Finance), Tauhid Ahmad, menyatakan, perekonomian daerah diprediksi akan mengalami penurunan, meski tidak separah awal pandemi Covid-19 tahun 2020-2021.

"Memang tidak akan separah awal pandemi, tapi tetap akan ada penurunan dibandingkan tahun ini," ungkap Tauhid.

Lebih lanjut, Tauhid mengatakan, sektor yang akan sangat terpengaruh adalah ekspor dan konsumsi rumah tangga.

"Dari sisi ekspor turun jadi 8 persen. Investasi turun 6,1 persen, dan konsumsi rumah tangga menurun 5 persen," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com