Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Kinerja Para ASN, Pemkab Bogor Luncurkan Aplikasi "Simantap"

Kompas.com - 19/10/2022, 08:19 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat meluncurkan aplikasi Strategi Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta Berbasis Model Komposit Kinerja Pegawai (Simantap) berbasis digital.

Aplikasi Simantap itu untuk memantau kinerja hingga kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Kabupaten Bogor.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, aplikasi ini diharapkan bisa menciptakan proses manajemen talenta ASN yang profesional dan berdaya saing tinggi berbasis bank data.

Nantinya diharapkan, proses promosi dan mutasi sudah berdasarkan kompetensi pegawai, sesuai portofolio pegawai, mulai dari kedisiplinan, target kinerja, dan etos kerja.

Baca juga: Pj Gubernur Heru Budi kepada ASN Pemprov DKI: Prestasi yang Sudah Ada Tolong Dijaga

"Kalau sistem ini sudah berjalan, kedepan open bidding atau lelang jabatan terbuka tidak lagi dipakai dalam proses mutasi dan promosi eselon II, III dan IV, tinggal cari di kotak sembilan yang memang sudah teruji berdasarkan sistem,” kata Iwan saat launching berlangsung di Auditorium Setda, Cibinong, Selasa (18/10/22).

Selain itu, aplikasi ini diluncurkan sebagai upaya mencetak talenta ASN yang profesional serta melahirkan calon pemimpin yang kompeten.

Pemetaan talenta pegawai itu, kata dia, dibangun melalui dua sumbu, X dan Y, yaitu pertama kualifikasi pendidikan, kompetensi dan potensi, dan kedua dari capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) kemudian ditambah penilaian atasan dan rekan kerja.

Lewat pemetaan itu, semuanya secara otomatis akan masuk ke dalam sistem aplikasi berbasis digital tersebut.

"Semoga aplikasi ini dapat berjalan optimal dan efektif sehingga memudahkan dalam pemetaan, penilaian kinerja, menggali talenta, serta lebih menjamin objektivitas pembinaan ASN,” terangnya.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan menambahkan, Simantap merupakan aplikasi penghubung (interoperabilitas) antara beberapa aplikasi yang digunakan seperti Sicantik.

Dengan begitu, absensi apel pagi-sore, laporan harian kinerja pegawai ASN akan terpantau menggunakan sistem yang sudah terintegrasi tersebut.

"Secara otomatis capaian kinerja akan masuk ke kotak 9, jadi penilaiannya akan (ASN) lebih objektif,” kata Irwan.

Irwan menuturkan, pihaknya akan menginput data 14.000 ASN se-Kabupaten Bogor ke dalam aplikasi tersebut. Karena itu, bagi setiap ASN diwajibkan mengupdate data kualifikasi pendidikan, kompetensi dan lainnya.

"Aplikasi ini juga merupakan implementasi kebijakan dari Menpan RB Nomor 3 tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Dengan Sistem Merit. Nanti kami akan buat surat edaran supaya setiap ASN buka akun dan update data ke dalam aplikasi," ucapnya.

Baca juga: Pj Gubernur DKI Heru Budi: Saya Ini ASN, Tidak Paham Politik

Seperti diketahui, sistem merit belum menyeluruh terselenggara di Kabupaten Bogor, sehingga posisi manajemen ASN berada di posisi papan tengah.

Berdasarkan hasil penilaian Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), pada semester II tahun 2022 indeks sistem merit di Kabupaten Bogor naik dari 157 meningkat jadi 287 poin dengan predikat hasil baik.

Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan indeks sistem merit pada 2023 sebesar 390 poin atau predikat sangat baik.

"Aplikasi ini hadir untuk meningkatkan kualitas SDM ASN di Kabupaten Bogor, juga dapat meningkatkan indeks sistem merit, jika sistem informasi manajemen pegawai sudah terupgrade, otomatis bisa mencapai level 5," jelas Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Bandung
Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Bandung
Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Bandung
Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

Bandung
Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Bandung
Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Bandung
Ikuti Google Maps, Pengendara Mobil Terjebak di Jalan Berlumpur Bogor Semalaman

Ikuti Google Maps, Pengendara Mobil Terjebak di Jalan Berlumpur Bogor Semalaman

Bandung
Kasus Keracunan Massal di Cianjur, 1 Warga Tewas, Dinkes Uji Sampel Makanan

Kasus Keracunan Massal di Cianjur, 1 Warga Tewas, Dinkes Uji Sampel Makanan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com