Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemulung Sampah di Bantaran Sungai Citarum, Mengais Rezeki hingga Dianggap Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2022, 14:23 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Ketika hujan datang bagi sebagian masyarakat yang bertahun-tahun hidup berdampingan dengan Sungai Citarum, merupakan sebuah petaka yang tak berujung.

Sungai purba yang lekat dengan tanah Sunda ini sudah puluhan tahun kerap mengamuk dan meluap membanjiri rumah warga, terutama di tiga Kecamatan seperti Kecamatan Baleendah, Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Bojongsoang.

Namun belum tentu bagi Maman Suhendar (43) warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Kisah Para Pemberi Kabar Sungai Citarum...

Banjir yang menjadi hantu menakutkan bagi sebagian warga Kelurahan Andir itu telah membuatnya mampu bertahan di tengah himpitan ekonomi.

Sampah-sampah plastik yang kerap ikut hanyut menuju aliran Sungai Cisangkuy baginya adalah barang berharga.

Setiap sampah minuman kemasan berbahan plastik selalu ia kumpulkan di sepanjang aliran Sungai Cisangkuy.

"Memang kalau hujan, dari hulunya pasti ada sampah yang terbawa, banyak pisan (sekali) jenisnya," katanya ditemui, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Masih Ada Kebocoran, Fasilitas Penanggulangan Banjir Belum Redam Luapan Citarum

Sampah pelbagai jenis itu, ia kumpulkan menggunakan perahu sampan yang dibelinya dari pengrajin perahu beberapa tahun yang lalu.

Kendati perahunya sudah repot dan penuh tambalan, Maman tetap saja menggunakannya untuk mengais rezeki di atas Sungai Cisangkuy.

Ia tak punya pilihan, selain tak memiliki anggaran untuk membeli perahu baru, hidup yang pas-pasan membuatnya hanya berharap perahunya bisa bertahan untuk waktu yang belum bisa ditentukan.

"Gini saja kadang ditambal sendiri, pakai kayu-kayu dari tetangga misal, atau yang saya dapet dari sungai, kan sampah yang datang ini bukan hanya plastik," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com