Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Bogor Palsukan Kematian karena Terjerat Utang Rp 1,5 Miliar, Digunakan untuk Keperluan Pribadi hingga Beli Properti

Kompas.com - 20/11/2022, 18:51 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sandiwara pria di Bogor, Jawa Barat yang memalsukan kematiannya akhirnya terbongkar.

Dari hasil pemeriksaan polisi, skenario ini dilakukan US alias Urip Saputra (40) karena merasa malu terjerat utang di kantornya hingga mencapai sebesar Rp 1,5 miliar.

Urip sengaja merekayasa kematian dengan cara berpura-pura meninggal kemudian hidup lagi dengan menggunakan identitas yang baru.

Baca juga: Rencana Pria di Bogor Ganti Identitas dengan Pura-pura Mati Gagal, Niatnya Keluar Peti Sebelum Pemakaman

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, skenario pura-pura meninggal lalu hidup kembali ini untuk menghindari kejaran debt collector karena memiliki utang sampai Rp 1,5 miliar.

"Ide untuk pura-pura mati ini datang dari US untuk menghindari kewajibannya membayar utang dari tempatnya bekerja sebesar Rp 1,5 miliar," ungkap Iman kepada wartawan, Sabtu.

Utang sebanyak itu pun telah dipergunakan Urip untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan membeli properti.

"Jadi utangnya itu untuk kebutuhan pribadinya dan sebagian dibelikan properti," ucap dia.

Iman mengungkapkan, semua rekayasa kematian lalu hidup kembali itu bermula karena Urip merasa malu punya utang di tempatnya bekerja.

Sebab, diketahui Urip menduduki jabatan tertentu dalam sebuah organisasi.

Sehingga dari hasil pemeriksaan telah dipastikan bahwa Urip tidak pernah mengalami kematian.

"Hasil pemeriksaan yang kita lakukan itu sudah terkonfirmasi bahwa US tidak pernah mengalami kematian. Keluar (hidup lagi) dari peti itu sudah direncanakan oleh US," ujar dia.

Skenario kematian

Ide pura-pura mati itu muncul sepintas setelah Urip pulang dari Semarang.

Saat itu, Urip dan istrinya tidak langsung berangkat menuju rumahnya di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Namun, Urip bersama istrinya pergi ke Jakarta untuk menyusun skenario kematian itu.

"Mulai awal punya ide tersebut setelah US pulang dari Semarang. Dia menginap terlebih dahulu di Jakarta. Karena memikirkan kewajibannya (bayar utang) itu kemudian terpikirkanlah jalan pendek pura-pura mati," bebernya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com