CIANJUR, KOMPAS.com – Kepala Badan Meteoriologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, tren gempa susulan yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, semakin melemah.
Disebutkan Dwikorita, berdasarkan basis data hingga pukul 17.00 WIB, gempa susulan telah terjadi sebanyak 145 kali.
“Namun tidak perlu disematkan karena gempa-gempa itu sebagian besar tidak dirasakan,” kata Dwikorita saat konferensi pers di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022) petang.
Baca juga: Wakil Bupati Sukabumi Sebut Sukalarang Wilayah Terparah Dampak Gempa Cianjur
Disebutkan, dari sekian gempa susulan yang terjadi, pihaknya mencatat gempa susulan terbesar pada magnitudo 4,2, dan yang terkecil magnitudo 1,2.
Karena itu, Dwikorita berharap, dalam empat hari gempa semakin berkurang dan berhenti.
“Semoga sudah semakin berkurang, insya Allah berhenti, ya. Demikian dari hasil tren perhitungan,” ujar dia.
Baca juga: Wakil Bupati Sukabumi Sebut Sukalarang Wilayah Terparah Dampak Gempa Cianjur
Sebelumnya, jumlah korban jiwa yang meninggal akibat gempa M 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini bertambah menjadi 268 orang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, sebanyak 122 orang dari 268 jenazah itu sudah teridentifikasi, sisanya hingga saat ini belum teridentifikasi.
"Korban meninggal ada 268 orang, dari 268 yang sudah teridentifikasi siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Suharyanto dalam konferensi pers update penanganan gempa bumi M 5,6 di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.