BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Pasundan (Unpas) mengirimkan 150 relawan gabungan seperti tim medis ke titik pengungsian korban gempa Cianjur selama dua pekan.
Sebelumnya, Unpas mengirimkan tim asesmen pada pekan lalu.
Rektor Unpas, Prof Eddy Jusuf mengatakan, pengiriman tim Unpas difokuskan untuk membantu pemulihan korban gempa lewat program trauma healing.
Baca juga: Bantah Ada Tenda Sakinah untuk Pengungsi Gempa Cianjur, Kades: Tenda Medis dan Dapur Umum
“Unpas melalui Fakultas Kedokteran dan relawan gabungan mahasiswa fokus memberikan trauma healing kepada anak-anak dan konseling bagi korban dewasa. Kendati demikian, kami masih terus membuka donasi dan bantuan untuk disalurkan bertahap,” ujar Eddy, Jumat (2/12/2022).
Wakil Rektor III Unpas Dr Deden Ramdan menyebut, relawan diarahkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi tiap tiga hari sekali, serta berkoordinasi dengan pihak kampus terkait kondisi terkini di lokasi pascabencana.
“Kami mengerahkan UKM, BEM, dan Menwa Mahawarman untuk memberikan program rehabilitasi dan recovery. Poin itu jadi perhatian kami, karena efeknya jangka panjang. Jadi bukan sekadar datang menyerahkan bantuan, tapi sistemik dan terstruktur,” ujarnya.
Baca juga: Update Gempa Cianjur 2 Desember, Korban Tewas Jadi 331 Jiwa dan 11 Orang Masih Dicari
Ia menambahkan, alokasi dan distribusi bantuan bakal dikomandoi Ketua Paguyuban Pasundan Komda Cianjur Abah Ruskawan.
Relawan bertugas melaporkan daerah mana yang masih memerlukan bantuan, sehingga distribusi bantuan lebih merata.
Mahasiswa Unpas Terdampak
Hingga kini, Unpas masih mengumpulkan data mahasiswa alumni yang terdampak, berikut kondisi dan kerusakan tempat tinggal masing-masing.
Hingga kini, sudah terdata hampir 40 orang dan terus ditindak lanjuti untuk diberi bantuan dan dikoordinasikan ke prodi terkait.
Berita sebelumnya, pengungsi korban gempa Cianjur mengeluhkan sejumlah penyakit seperti gatal, diare, hingga flu.
Salah satu penyebabnya karena sulitnya air bersih. Ditambah hujan yang kerap mengguyur Cianjur, membuat sebagian tenda pengungsi tergenang air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.