Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perceraian Meningkat di Cianjur, Dipicu Ketimpangan Finasial

Kompas.com - 19/01/2023, 09:09 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com– Tren perkara perceraian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkat drastis kurun dua tahun terakhir.

Hal ini terungkap dari data Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Cianjur. Sepanjang 2022, sebanyak 4.400 pasangan suami istri (pasutri) memutuskan berpisah.

Humas PA Cianjur Kelas IA Mumu Mumin Muktasidin mengatakan, gugat cerai sangat mendominasi dengan persentase sebesar 500 persen atau sebanyak 3.685 perkara, dan sisanya cerai talak.

"Perempuan atau istri juga lebih aktif dalam mengurus prosesnya. Kalau prianya terkesan menerima saja," kata Mumu kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023) petang.

Baca juga: Guru Dominasi PNS yang Ajukan Cerai di Riau, Penyebabnya Perselingkuhan dan Ekonomi

Disebutkan, perkara gugat cerai ini didominasi pasangan muda dengan rerata usia 20-30 tahun dan rentang usia perkawinan mereka kisaran 5-10 tahun.

"Trennya naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya atau di 2021 yang angkanya sebanyak 2.873 perkara," ujar dia.

Mumu mengemukakan, ragam faktor yang menjadi pemicu istri menggugat cerai suami, salahsatunya dan yang paling mendominasi adalah ketimpangan finansial pasangan.

"Dengan kondisi istri yang mencari nafkah, sementara suaminya tidak bekerja," kata dia.

Pihaknya mengaku selalu berupaya memediasi kedua belah pihak supaya tidak sampai bercerai.

"Ada yang berhasil, namun persentasenya kecil, paling hanya dua persen saja. Kebanyakan mereka sudah bulat ingin berpisah," ucap Mumu.

Baca juga: Bukan Ekonomi, Perselisihan dan Pertengkaran Jadi Penyebab Utama Perceraian di Karawang

Selain soal kondisi finansial rumah tangga, menurut dia, merosotnya tingkat kepedulian dari keluarga besar pasutri juga turut menjadi faktor perceraian mudah terjadi di Cianjur ini.

"Ada kesan orangtua segan, sehingga ketika terjadi gejala permasalahan rumah tangga anaknya cenderung abai dan tidak berupaya membantu menyelesaikan yang pada akhirnya terakumulasi," ujar dia.

Selain itu, ditambahkan Mumu,  paradigma masyarakat perihal pernikahan maupun perceraian sebagai sesuatu hal yang sakral juga semakin menurun.

"Seperti hal biasa saja sekarang, menikah cerai, nikah lagi, cerai. Mungkin bagi kalangan tertentu saja yang masih menganggap hal itu sakral," imbuhnya.

Dengan jumlah perkara sebesar itu, disampaikan Mumu, Kabupaten Cianjur berada di peringkat kelima angka perceraian tertinggi di Jawa Barat, setelah Tasik, Garut  Indramayu, dan Soreang Bandung yang menempati urutan paling atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bandung
Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Bandung
Ada Tren 'Resign' Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Ada Tren "Resign" Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Bandung
Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com