Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Wacanakan Batasi Kunjungan ke Masjid Al Jabbar

Kompas.com - 06/02/2023, 19:16 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana untuk membatasi kunjungan ke Masjid Raya Al Jabbar.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir sekaligus memetakan persoalan yang timbul akibat tingginya animo masyarakat.

"Kalau pembatasan iya, kalau menutup saya kira tidak bijak dalam pandangan saya. Kita sesuaikan saja," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Bocah 4 Tahun Jatuh dari Lantai 2 Masjid Al Jabbar, Ini Langkah Pemprov Jabar agar Kejadian Tak Terulang

Salah satu yang perlu diantisipasi yakni melonjaknya kunjungan selama Ramadhan.

Emil memerintahkan jajarannya untuk segera menyelesaikan persoalan seperti menjamurnya pedagang kaki lima, kemacetan lalu lintas dan urusan kebersihan.

"Tadi sudah dievaluasi per Ramadhan tinggal sebulan lagi itu urusan harus sudah lebih sempurna. Penataan PKL-nya, apa namanya kemudian lalu lintas kebersihan dan lain-lain," ungkapnya.

Meski memicu banyak masalah, Emil berpendapat tingginya animo warga di Masjid Al Jabbar lebih baik daripada sepi kunjungan.

Tugas pengelola, kata Emil, tinggal menyelesaikan dinamika yang terjadi.

"Bagi saya masjid itu yang penting ramai dulu bahwa dalam keramaian ada dinamika kita beresin satu-satu, daripada udah bikin masjid besar tapi sepi itu lebih menyedihkan menurut saya, lebih baik ramai seperti sekarang," paparnya.

Baca juga: Peserta Petani Milenial: Pak Ridwan Kamil Maaf Saya Bikin Gaduh, Saya Kecewa atas Kinerja Anak Buah Bapak

Melihat masih banyaknya dinamika yang terjadi, Emil mengaku masih mencari waktu yang tepat untuk meresmikan Museum Nabi Masjid Al Jabbar.

"Saya monitor Kan tiap hari, tiap weekend ramai dan kita mengkaji kapan pembukaan. Namanya antara museum atau galeri sedang kita pikir karena masing-masing ada konsekuensi bahasa dan hukum. Kita belum yakin kalau Februari (dibuk) kira-kira di bulan Ramadan termasuk harganya berapa dan lainnya," jelas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Bandung
Hari Pertama Kerja di Garut, ASN Lebih Pilih ke Kantor Dibanding WFH

Hari Pertama Kerja di Garut, ASN Lebih Pilih ke Kantor Dibanding WFH

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com