Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

Kompas.com - 21/03/2023, 09:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Beberapa hari lagi, Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriyah akan tiba. Namun penyambutannya sudah dilakukan beberapa hari lalu. Berbagai tradisi dilakukan sebagai wujud suka cita, sekaligus edukasi untuk generasi berikutnya.

Kemeriahan itu Kompas.com saksikan dalam acara Pawai Obor yang dilakukan Pemuda Perbutulan Bersatu, di Jalan Raya Plered–Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (20/3/2023) malam hari. Berbagai lapisan turut serta memeriahkan.

Lapisan pertama pawai obor diisi rombongan marching band yang berjumlah beberapa pelajar. Mereka menampilkan kemampuannya hingga membuat pawai obor kian meriah.

Baca juga: Santap Sate Setelah Pawai Obor, Puluhan Orang di Jambi Keracunan Massal

 

Lapisan kedua, atraksi parkour yang dilakukan pemuda setempat. Lapisan ketiga cukup ekstrem yakni beberapa pemuda memainkan debus serta tongkat api.

Mereka terus beratraksi di sepanjang jalan. Kemudian lapisan inti, yakni anak-anak tingkat SD dan SMP yang membawa spanduk pawai obor sambil melantunkan salawat dengan iringan musik hadroh di bagian belakang.

Sejumlah warga berusia dewasa juga turut berpartisipasi. Mereka menjaga sisi kiri dan kanan untuk menjaga anak-anak dan rombongan pawai obor agar berlangsung tertib.

Baca juga: Mensos Risma Temui 11 Anak Korban Pelecehan Seksual Guru di Cirebon, Minta Diusut Tuntas

Ahmad Maulana, Guru SMP IT Fathatul Hidayah Perbutulan Sumber, salah satu peserta Pawai Obor menyampaikan, dirinya membawa 50 santri putra dan putri untuk ikut serta kegiatan.

Para santri turut serta berjalan mengikuti rute yang sudah disediakan oleh panitia.

Ahmad menyebut, keikutsertaan dirinya dan juga para santri merupakan ungkapan suka cita akan masuknya Ramadhan. Bagi mereka dan banyak umat Islam lainnya, Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti karena memiliki banyak keutamaan.

Pawai obor ini simbol ungkapan suka cita kami sehingga mengikutsertakan para santri. Tujuannya untuk edukasi juga agar mereka kelak menjaga tradisi ini di kampung halaman dan tempat tinggal masing-masing,” kata Ahmad saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Zaenal Arifin, Ketua Pelaksana Pawai Obor mengungkapkan, pelaksanaan pawai obor tahun ini dilakukan oleh para pemuda. Ini merupakan wujud regenerasi dari pada panitia yang sudah melakukan acara yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, dia mengikutsertakan sekitar 800–900 peserta dari berbagai kalangan. Tak terkecuali para pelajar SD, MI, SMP, dan lainnya.

Sejumlah perangkat desa dan lembaga juga ikut serta untuk memastikan kegiatan berlangsung aman dan tertib.

“Kami sangat senang, dan tidak menyangka, Pawai Obor berlangsung sangat meriah. Banyak kelompok dan elemen yang ikutserta meramaikan, termasuk masyarakat luas,” kata Zaenal usai kegiatan berlangsung.

Dia berharap, para Pemuda Perbutulan Bersatu kian kompak. Pasalnya, kegiatan pawai obor ini menjadi satu dari beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilakukan sepanjang bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com