Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion SJH Gagal Dipakai Piala Dunia U-20, Ridwan Kamil: Do'a Terbaik Saya untuk Timnas

Kompas.com - 30/03/2023, 19:21 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah bersolek untuk menyambut gelaran akbar Piala Dunia U-20, Stadion si Jalak Harupan (SJH) gagal digunakan usai Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku cukup kecewa. Apalagi Jabar telah menyiapkan stadion pertandingan hingga lapangan latihan untuk gelaran tersebut.

"Mewakili perasaan seluruh masyarakat, ada kekecewaan luar biasa. Apalagi Jawa Barat sudah menyiapkan salah satu stadionnya, Si Jalak Harupat. Kemudian stadion-stadion lain untuk latihan," kata Emil, sapaan akrabnya, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Sudah Siapkan Si Jalak Harupat untuk Piala Dunia U-20, Bupati Bandung: Kecewa dan Menyesal

Meski demikian, Emil tetap memotivasi para pemain Timnas agar tak berkecil hati. Ia berharap para pemain tetap terpacu untuk berkontribusi pada panggung internasional lain.

"Saya dukung penuh Timnas ini, potensinya luar biasa. Mudah-mudahan suatu hari ke depan diberikan panggung internasional yang luar biasa, membuktikan prestasinya. Doa saya untuk para timnas yang mungkin punya kekecewaan, doa terbaik dari saya pribadi untuk para pemain yang saya cintai," paparnya.

Emil juga berharap keputusan FIFA bisa dipandang secara objektif. Ia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak melontarkan komentar tidak baik.

Baca juga: Kecewanya Gubernur Sumsel Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Daerah Lain yang Jadi Faktor Penyebab

"Kita ambil hikmahnya, mungkin keputusan FIFA ini harus kita lihat secara objektif. Di bulan Ramadhan kita tahan memberi komentar atau hal yang kurang baik, karena sedang bulan suci," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Asep Sukmana mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan akhir di Stadion Si Jalak Harupat untuk menyambut gelaran itu.

Menurutnya ada tiga hal yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya, mulai dari insfratruktur, kepanitiaan, hingga event pendukung untuk memeriahkan ajang empat tahunan tersebut.

"Kami sampaikan progres kita, jadi ada tiga yang kita bahas terutama kesiapan infrastruktur, kepanitiaan daerah, dan event-event untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20," kata Asep.

Dari sisi insfratruktur, sambung Asep, Stadion Si Jalak Harupat sudah dinyatakan sangat siap menggelar pertandingan. Bahkan pihak FIFA sendiri sudah menginspeksi langsung stadion berkapasitas 30.000 kursi itu.

"Kalau infrastruktur kemarin hasil inspeksi dari FIFA, kita sudah dianggap bagus. Walaupun ada sedikit-sedikit perbaikan," katanya.

"Malahan kalau dibandingkan dengan stadion lain itu progres untuk memenuhi kekurangan itu paling bagus menurut FIFA kemarin, yang Stadion Si Jalak Harupat. Termasuk stadion-stadion untuk latihan seperti IPDN, Unpad, Sidolig, dan GBLA," jelasnya.

Seperti diberitakan, Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. 

Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 disampaikan oleh FIFA melalui laman resmi mereka pada Rabu (29/3/2023) malam.

Pernyataan FIFA tersebut datang hanya beberapa saat setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar. 

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023," demikian pernyataan FIFA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com