Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Kompas.com - 03/10/2023, 10:49 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lahan kering di Gunung Manglayang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terbakar pada Senin (2/10/2023) sore.

Kebakaran lahan kering tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB.

Tak ada petugas pemadam kebakaran pada insiden tersebut. Api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar menggunakan alat seadanya.

Baca juga: Ada Dua Warung yang Terbakar, tapi Warung Mbok Yem Masih Aman

Warga bernama Aditya Prasatya (23) mengatakan, kepulan asap lebih dulu terlihat sebelum api mulai membesar dan menyebar.

Saat itu, ia tidak berpikir bahwa asap tersebut merupakan tanda adanya kebakaran.

"Saya lagi nongkrong, saya pikir itu orang atau masyarakat yang lagi membakar sampah," katanya dihubungi, Selasa (3/10/2023).

Api mulai terlihat membesar pada pukul 17.20 WIB dan akhirnya menyebar.

"Waktu maghrib tiba-tiba (api) langsung membesar dan menyebar gitu," ujarnya.

Ia membenarkan bahwa tidak ada petugas pemadam kebakaran yang ikut membantu proses pemadaman, hanya ada warga sekitar yang memadamkan kebakaran tersebut.

"Warga saja, itu juga yang rumahnya enggak jauh dari lokasi, memadamkan dengan alat seadanya," terangnya.

Warga, memukul-mukul titik api menggunakan batang pohon kering yang ada di sekitar lokasi, sebagian ada yang menggunakan pelepah daun pisang.

"Jadi ada beberapa ilalang yang agak basah, ranting pohon juga sedikit basah lah, pakai itu dipadamkan nya," tutur dia.

Sementara Nasrullah (22), warga yang juga ikut membantu proses pemadaman itu menyebut, warga sedikit kesulitan memadamkan api, lantaran hanya menggunakan alat seadanya.

Ia menyebut, meski jumlah warga cukup banyak untuk memadamkan lahan terbakar, namun tetap saja upaya pemadaman cukup memakan waktu.

Setiap titik api yang dipadamkan, kata dia, kembali menyala lantaran tertiup angin yang kencang saat kejadian. Selain itu, lahan yang mengalami kekeringan akibat kemarau juga menyebabkan api cepat menyambar ke titik yang lain.

"Kalau di bilang kesulitan ya kesulitan, kemarin kalau enggak salah proses pemadaman baru berakhir pukul 20.00 WIB," jelas Nasrullah.

Baca juga: Detik-detik Rumput Lapangan Stadion Terbakar Usai Peringatan 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan

Ia menambahkan, kebakaran di lahan kering Gunung Manglayang kerap mengalami kendala, lantaran jauh dari sumber air.

"Beberapa tahun yang lalu juga pernah kebakaran. (Pemadaman) sulit karena jauh dari sumber air. Kemarin aja sama 20 orang (yang memadamkan butuh waktu) agak lama," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bocah 10 Tahun Meninggal Diduga Korban Malapraktik di Puskesmas, Polres Cianjur Periksa 7 Saksi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bandung
'Long Weekend Waisak', Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

"Long Weekend Waisak", Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

Bandung
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Bandung
Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Bandung
Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com