Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak

Kompas.com, 6 Maret 2025, 20:41 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
0/0
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025). (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025) (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

KOMPAS.com – Ratusan warga membongkar paksa kawasan wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (6/3/2025) sore.

Aksi ini terjadi setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan datang ke lokasi dan menyegel operasional wisata yang dikelola oleh PT Jaswita.

Baca juga: Geram dan Marah, Warga Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Puncak, Ambil Alih Ekskavator

Penutupan dan pembongkaran dilakukan karena kawasan wisata tersebut dianggap melanggar aturan lingkungan dan izin penggunaan lahan.

Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat, dibongkar. Tampak sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, Kamis (6/3/2025).

Pembangunan yang melebihi batas area disebut menjadi penyebab banjir bandang yang melanda Puncak Bogor beberapa waktu lalu.

Baca juga: Hibisc Fantasy Puncak Milik BUMD Pemprov Jabar, Kenapa Dibongkar Dedi Mulyadi?

Atas pelanggaran ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk mengerahkan Satpol-PP Kabupaten Bogor beserta alat berat guna melakukan pembongkaran.

Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025)KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025)

Sore harinya, ekskavator telah tiba di lokasi. Namun, petugas Satpol-PP tak kunjung menjalankan pembongkaran, sehingga warga yang sudah berkumpul merasa geram.

Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025)KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025)

Massa yang marah akhirnya mengambil tindakan sendiri dengan menyabotase alat berat dan mulai membongkar bagian gerbang serta area tiket masuk wisata.

Situasi sempat memanas dengan adanya cekcok antara warga dan pekerja di lokasi, tetapi petugas Satpol-PP segera melerai keributan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau