Salin Artikel

Duduk Perkara 196 Makam Pasien Covid-19 Dibongkar, akibat RS Tak Cermat soal Hasil Swab

Bambang menjelaskan, hal tersebut terjadi lantaran ketidaktelitian dari beberapa  rumah sakit yang merawat pasien yang masih diduga terjangkit Covid-19. Namun kemudian pasien tersebut meninggal sebelum keluar hasil swab.

Akibatnya banyak ahli waris yang mengajukan pemindahan jenazah setelah mereka mendapati hasil pemeriksaan jenazah keluarganya yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 itu dinyatakan negatif Covid-19.

“Karena ada pasien yang meninggal di RS dikabarkan Covid-19. Tapi akhirnya ahli waris membawa hasil dari RS yang menyatakan negatif. Kondisi tersebut membuat banyak ahli waris mengajukan permohonan pemindahan jenazah yang sudah dimakamkan di Cikadut," kata Bambang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Pembongkaran makam sita energi petugas TPU Cikadut

Bambang menambahkan, jenasah yang diminta dipindahkan oleh ahli waris ke tempat pemakaman lain dipastikan telah melengkapi sejumlah persyaratan dari Distaru.

Namun demikian, proses pemindahan jenazah sangat berpengaruh terhadap kemampuan tenaga petugas pemakaman di TPU Cikadut.

Menurut dia, hal tersebut menyita energi dan waktu para petugas di lapangan yang seharusnya disiagakan untuk menangani pemakaman jenazah lainnya.

“Belum lagi secara kesehatan juga dikhawatirkan. Karena yang mengajukan pemindahan dalam jarak hitungan bulan. Padahal saat itu menjadi proses pembusukan jenazah. Makanya kita sarankan kalau untuk pemindahan sebaiknya di atas dua tahunan agar lebih aman. Secara psikologis juga kurang baik apabila masih dalam proses pembusukan,” bebernya.


Pihak RS diminta lebih cermat identifikasi jenazah pasien Covid-19

Agar ke depan tidak lagi banyak makam yang dibongkar, Bambang berharap kepada pihak rumah sakit agar lebih cermat mengidentifikasi jenazah yang terindikasi Covid-19.

Jika memang terindikasi dan mengarah pada terkonfirmasi positif, maka Bambang meminta agar rumah sakit berkoordinasi sejak dini melalui UPT TPU Cikadut.

"Kenapa RS kurang teliti mendatangkan jenazah ke Cikadut, padahal dia jelas bukan Covid-19. Mungkin memang hasil swab-nya baru empat hari kemudian. Pada akhirnya yang diabetes, jantung dan atau penyebab lainnya dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Cikadut," tandasnya.

Bukan kali ini saja banyak makam Covid-19 di TPU Cikadut dibongkar. Tahun lalu saja, sekitar bulan Juli 2020, ketika jumlah pasien Covid-19 yang dimakamkan masih berjumlah 70, 10 di antaranya dibongkar kembali lantaran dinyatakan negatif Covid-19 setelah dimakamkan.

https://bandung.kompas.com/read/2021/06/14/155739378/duduk-perkara-196-makam-pasien-covid-19-dibongkar-akibat-rs-tak-cermat-soal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke