Salin Artikel

Permintaan Tabung Oksigen di Bandung Meningkat, Stok Apotek Terbatas

Bahkan, stok yang tersedia jumlahnya terbatas.

Apotek pun mengalami kesulitan untuk mendapatkan stok tabung oksigen, karena ada pembatasan pengiriman dari pemasok.

Kondisi itu terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Bandung.

Asisten Apoteker Prima Jaya di Jalan Tubagus Ismail, Akhmad Alam Maulana mengakui bahwa ketersediaan oksigen medis di apoteknya mengalami kekosongan sejak sepekan terakhir.

"Bahkan, minggu kemarin kami benar-benar kosong. Hari Jumat kemarin memang ada pengiriman, tapi jumlahnya dibatasi hanya 10 tabung ukuran 1 meter kubik. Padahal, biasanya kami dikirim 20 tabung oksigen dari supplier. Katanya, pasokan dibagi-bagi ke beberapa wilayah, bukan cuma di Kota Bandung, tapi juga luar Kota Bandung," ujar Alam seperti dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (27/6/2021).

Alam mengatakan, jumlah permintaan oksigen isi ulang naik setelah Idul Fitri.

Bahkan, seiring terbatasnya ketersediaan barang, sejumlah konsumen memilih untuk membeli tabung lengkap dengan regulatornya.

"Kalau dulu sebelum hari raya, konsumen yang isi ulang tabung oksigen itu paling hanya 1 atau 2 orang. Tapi beberapa hari ini lebih dari 5 orang. Malah terakhir itu hari Jumat pagi kita isi 10 tabung. Jumat malam itu sudah sisa 2. Beberapa konsumen harus waiting list. Mereka minta untuk dikabari kalau tabung oksigen datang dari supplier, sampai segitunya," ujar Alam.

Untuk isi ulang tabung oksigen ukuran 1 meter kubik, menurut Alam, harganya hanya Rp 38.000.

Namun, apabila membeli dengan tabungnya, harganya Rp 650.000.

"Tidak ada kenaikan harga jual, hanya pembatasan pembelian. Maksimal seorang hanya bisa beli dua tabung," ujar Alam.


Namun, menurut Alam, bukan tidak mungkin harga tabung oksigen akan naik.

"Kalau Oxycan atau oksigen portabel malah sudah kosong lama di kita. Katanya mah kosong pabrik, enggak tahu kapan bakal ada lagi," kata dia.

Hal serupa juga dialami apotek Kimia Farma 43 Buahbatu.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan isi ulang tabung oksigen, manajemen apotek terpaksa mencari ketersediaan hingga ke distributor di Jakarta.

"Kosong kondisinya (tabung isi ulang) di Kota Bandung sekarang. Terakhir itu saya cari dan dapat oksigen itu dari Jakarta. Selasa lalu, itu pun hanya dapat 20 tabung, langsung habis 2 atau 3 hari saja," kata Kepala Apotek Kimia Farma 43 Buahbatu, Aji Sutarmaji.

Tak hanya itu, menurut Aji, bagian pengadaan di apotek diminta untuk melakukan pembelian dengan sistem tatap muka atau cash on delivery (COD).

"Itu pun barangnya belum tentu ada, karena informasi supplier, prioritas sekarang pengiriman ke rumah sakit, jadi apotek enggak kebagian," ujar Aji.

Aji mengatakan, pihaknya menjual dua jenis tabung oksigen, yaitu tabung oksigen lengkap dengan regulator dan troli seharga Rp 1,5 juta.

Kemudian tabung oksigen isi ulang atau tukar tabung dengan berat 25 kilogram seharga Rp 40.000.

Aji mengatakan, tingginya permintaan terjadi sejak beberapa pekan lalu.

Biasanya 20-25 tabung oksigen isi ulang itu baru habis dalam seminggu.

Kini, 50 tabung habis dalam waktu kurang dari seminggu.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul:Headline Tribun Jabar, Stok Oksigen Medis Menipis, Persediaan di Jabar Hanya Cukup Beberapa Hari

https://bandung.kompas.com/read/2021/06/28/091537578/permintaan-tabung-oksigen-di-bandung-meningkat-stok-apotek-terbatas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke