Salin Artikel

Pungli “Hantui” Pemakaman Khusus Covid-19 di Bandung

KOMPAS.com - Dugaan kasus pungutan liar “menghantui” pemakaman khusus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah orang menjadi korbannya.

Pria berinisial YC salah satunya. Sewaktu hendak memakamkan pamannya di TPU Cikadut pada 5 Juli 2021, dia terkejut karena ada pungutan yang harus dibayar.

Oleh oknum tersebut, Y awalnya diminta membayar Rp 1,7 juta. Proses tawar-menawar terjadi.

"Setelah negosiasi alot, akhirnya kami deal Rp 700.000 ke preman. Uangnya kami serahkan ke preman di situ, bukan petugas resmi,” ujarnya, 5 Juli 2021.

Pengalaman serupa juga dialami W. Sewaktu tiba di TPU Cikadut untuk mengebumikan ayahnya pada 23 Juni 2021, dia dimintai uang Rp 1,75 juta.

Kata si oknum, uang tersebut dipakai untuk mengangkut dan memakamkan jenazah. Karena tidak ada uang, W menego menjadi Rp 1 juta.

"Abdi teh nawis, da abdi teh sanes nuju hajat (saya menawar, karena saya bukannya sedang berpesta)," ucapnya.

“Pemakaman malam memang lebih mahal”

Korban lainnya adalah YT. Pada 6 Juli 2021 sekitar pukul 23.00 WIB, dia hendak memakamkan ayahnya.

Dia kaget ketika dimintai uang sebesar Rp 4 juta untuk biaya pemakaman.

Uang itu diminta oleh pria berinisial R, yang mengaku sebagai koordinator pemakaman Covid-19 di TPU Cikadut.

"Dia bilang pemakaman Covid-19 untuk non-muslim tidak dibayar pemerintah, hanya yang muslim saja yang ditanggung pemerintah. Dia minta Rp 4 juta supaya ayah saya bisa dimakamkan," tuturnya, Sabtu (10/7/2021).

Sama seperti korban lainnya, YT juga menawar biaya tersebut hingga akhirnya disepakati di angka Rp 2,8 juta.

"Sebelumnya saya minta turun lagi Rp 2 juta, tapi temannya (R) nyeletuk, dia bilang sudah untung dikasih segitu. Kemarin yang non-muslim ada yang sampai Rp 3,5 juta. Akhirnya kita setuju di angka Rp 2,8 juta," ungkapnya.

YT yang meminta tanda terima, diberikan secarik kertas oleh R. Di dalam kertas yang ditandatangani oleh R itu terdapat rincian biaya.

Di sana dituliskan biaya gali liang lahad sebesar Rp 1,5 juta; biaya angkut peti jenazah Rp 1 juta; dan papan nisan salib seharga Rp 300.000.

"Dia (R) bilang, kalau pemakaman malam memang lebih mahal," sebut YT.

Kata Bambang, oknum itu merupakan tenaga tambahan pemikul jenazah Covid-19 yang diperbantukan sejak Februari 2021.

“Oknum tersebut bernama R bukan Staf UPT TPU Cikadut. Tapi yang bersangkutan petugas pemikul jenazah yang kami angkat Februari 2021 menjadi PHL pemikul jenazah, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di TPU Cikadut,” jelasnya.

Terkait adanya dugaan kasus pungli ini, Bambang memastikan seluruh layanan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut gratis.

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut tidak membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan.

Diperiksa polisi

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memastikan, salah satu oknum yang diduga melakukan pungli di TPU Cikadut sedang diperiksa oleh polisi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun telah memberhentikan oknum itu.

“Oknum yang bersangkutan kami tindak tegas dengan pemberhentian. Oknum yang bersangkutan juga sedang menjalani pemeriksaan di polsek setempat,” beber Yana dalam rilis pers, Minggu (11/7/2021).

Yana menyatakan, adanya pungutan liar untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 tidak bisa ditoleransi.

"Saya tidak ingin main-main dengan urusan Covid-19. Siapa pun yang memanfaatkan situasi apalagi tidak punya rasa empati akan ditindak tegas karena ini urusan kemanusiaan," tandasnya.

“Kami memohon maaf atas dinamika yang terjadi di lapangan, karena seharusnya hai ini tidak terjadi," ungkap dia, Minggu (11/7/2021).

Emil menyampaikan, pemakaman pasien Covid-19 tak dipungut biaya. Dia menambahkan, petugas sudah dibayar setiap bulan oleh pemerintah daerah setempat.

Agar kasus serupa tak terulang, Emil meminta meminta Pemkot Bandung meningkatkan pengawasan terkait pemakaman Covid-19 di wilayahnya.

Lelaki berkacamata ini juga mengabarkan, oknum yang diduga melakukan pungli di TPU Cikadut telah dipecat.

"Terkait berita pungli pernakaman yang terjadi Cikadut ini, oknum tersebut sudah langsung dipecat dan sekarang diperiksa oleh kepolisian. Oknum tersebut ternyata melakukan modus ini tidak hanya kepada nonmuslim namun kepada keluarga jenazah Covid-19 yang muslim juga," papar Emil di media sosialnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Reni Susanti; Putra Prima Perdana; Dendi Ramdhani | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Khairina)

https://bandung.kompas.com/read/2021/07/11/160928878/pungli-hantui-pemakaman-khusus-covid-19-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke