Sempat Dicuri, Mobil Kesayangan Anthony Ginting Disebut Punya Banyak Kenangan

KOMPAS.com - Mobil pebulutangkis Anthony Sinisuka Ginting yang sempat dicuri telah ditemukan.

Anggota Reserse Mobil (Resmob) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cimahi menemukan mobil kesayangan Anthony Ginting itu di Cianjur, Jawa Barat.

Ayah Anthony, Edison Ginting, mengatakan, mobil keluaran tahun 2004 tersebut mempunyai nilai sejarah bagi keluarganya.

Kata Edison, mobil itu selalu digunakan untuk mengantar Anthony Ginting latihan bulu tangkis.

Tak cuma itu, Anthony Ginting pertama kali belajar mengemudi dengan mobil tersebut.

"Mobil tua ini kalaupun dijual paling Rp 50 juta. Hanya saja Anthony menganggap bahwa mobil ini punya kenangan buat dia, karena mobil ini yang antar dia latihan badminton, bagaimana awal dia bisa menyetir, jadi ada sejarahnya buat dia," ujarnya, Rabu (15/12/2021).

Edison menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya sempat ingin menjual mobil itu. Akan tetapi, niatnya ditahan oleh Anthony Ginting.

"Katanya enggak usah dijual, beli saja yang baru kalau mau beli mobil lagi," ucap Edison.

Kasatreskrim Polresta Cimahi Ajun Komisaris Polisi Yohannes Redhoi Sigiro menuturkan, pencurian mobil terjadi pada Minggu (12/12/2021) sekitar pukul 09.00 WIB di rumah keluarga Anthony di Cimahi, Jawa Barat.

Keluarga korban kemudian membuat laporan ke polisi pada keesokan harinya, Senin (13/12/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Atas doa dari masyarakat dan bantuan masyarakat, kami Polres Cimahi telah berhasil menemukan mobil curian tersebut di wilayah Cianjur kurang dari 24 jam," ungkapnya, Rabu.

Mobil tersebut ditemukan di sebuah perkebunan teh di wilayah Cianjur.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia tersebut sempat mengumumkan kabar kehilangan mobil lewat akun Twitter miliknya.

"Telah hilang mobil Hyundai Getz dengan plat nomor D 1713 SGR. Hilang perkiraan pagi hari ini jam 9-9.30 di daerah Cimahi, Bandung dan sekitarnya. Buat teman-teman yang lihat mobil ini, boleh langsung lapor ya," tulisnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Abba Gabrillin)