Salah satu agenda yang akan dibahas insiden tabrakan di Nagreg.
"Tidak hanya membahas (tabrakan Nagreg). Akan ada beberapa agenda penting, seperti peningkatan kesejahteraan prajurit," ujar Farhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/1/2021).
Seperti diketahui, kasus tabrak lari yang menewaskan Handi Harisapurta (18) dan Salsabila (18) ini melibatkan Perwira TNI Kolonel P yang dibantu Kopral Dua DA dan Kopral Dua AS.
Tak hanya menabrak, pelaku pun membuang kedua korban ke Sungai Tajum Banyumas.
Kini, kasus tersebut memasuki tahap rekontruksi oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) TNI.
"Dalam rekonstruksi semoga terungkap mengapa para tersangka menolak bantuan masyarakat untuk mengarahkan ke RS atau Yankes (Pelayanan Kesehatan)," tutur Farhan.
Farhan menilai, insiden tabrak lari hingga meninggal dunia bahkan membuang jenazah ke sungai jadi cambuk bagi institusi TNI menciptakan iklim kepatuhan yang kuat dan jadi contoh baik di masyarakat.
TNI diharapkan bisa mematuhi aturan hukum yang sangat jelas menyangkut penghilangan nyawa seseorang.
Ia mengapresiasi keterbukaan Panglima TNI dan empati yang ditunjukkan KASAD kepada keluarga korban. Bahkan semua orang bisa mengikuti dan mengawal bersama kasus ini.
"Kita tunggu pengadilan militer yang memang harus terbuka karena pelanggaran hukum yang dilakukan adalah pidana umum, bukan pidana susila atau pelanggaran kode etika TNI," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2022/01/04/104456678/kasus-tabrak-lari-sejoli-di-nagreg-dpr-panggil-ksad-jenderal-dudung
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.