Salin Artikel

Tari Topeng Cirebon, Asal-usul, Properti, Makna, dan Ritualnya

KOMPAS.com - Mengenal kesenian tradisional dari Cirebon tak lengkap jika tidak mempelajari Tari Topeng.

Sebagai tarian tradisional, Tari Topeng dikenal penuh dengan simbol yang memiliki pesan tentang nilai kepemimpinan, cinta dan kebijaksanaan.

Asal-usul Tari Topeng

Melansir laman Kemenparekraf, pencipta tarian adat ini tidak diketahui, sementara hingga saat ini tarian ini juga memiliki banyak versi.

Yang diketahui adalah Tari Topeng dulunya adalah kesenian yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan keraton.

Namun kemunduran keraton yang tidak memiliki dana untuk memlihara kesenian.

Akhirnya para penari dan penabuh gamelan mengadakan pertunjukkan yang membuat Tari Topeng menjadi kesenian rakyat.

Pada masa penyebaran agama Islam, Sunan Gunung Jati dan sunan Kalijaga juga menggunakan kesenian Tari Topeng dalam cara dakwahnya.

Properti Tari Topeng

Tari Topeng menggunakan properti utama berupa topeng dengan gamelan sebagai iringannya.

Melansir dari situs Pemerintah Daerah Kota Cirebon, jumlah topeng digunakan disebut sebagai Panca Wanda karena umumnya topeng yang digunakan berjumlah 5 topeng.

Sebagai tambahan, penari topeng biasanya mengenakan kostum dan aksesoris lain khas Kesultanan Cirebon.

Makna tari tak hanya terlihat dari topeng yang digunakan namun juga direpresentasikan dalam gerak tari yang indah.

Bentuk topeng, jumlah topeng, serta jumlah gamelan juga menjadi ciri khas dari tarian tradisional Cirebon yang membedakannya dengan tarian lain.

Karakter dan Makna dalam Tari Topeng

Berikut adalah lima karakter dalam Tari Topeng yang dikenal sebagai Panca Wanda.

1. Panji adalah topeng yang wajahnya putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir

2. Samba/Pamindo adalah topeng yang wajahnya seperti anak-anak yang ceria, lucu, dan lincah

3. Rumyang adalah topeng yang wajahnya menggambarkan seorang remaja

4. Patih/Tumenggung adalah topeng yang menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab

5. Kelana/Rahwana adalah topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah

Setiap karakter yang dibawakan oleh topeng tersebut mengandung makna filosofi tentang kehidupan dari lahir hingga dewasa.

Tari Topeng adalah Tarian Sakral

Tari topeng Cirebon dikenal sebagai tarian sakral yang membutuhkan ritual khusus untuk dilakukan sebelum mementaskannya.

Hal ini berasal dari kepercayaan setempat dengan mengharuskan para penari melakukan puasa, pantang, hingga semedi sebelum pementasan.

Masyarakat juga percaya bahwa sebelum pementasan harus disediakan dua sesaji.

Sesaji yang pertama berisi bedak, sisir, dan cermin yang melambangkan perempuan. Sesaji yang kedua berisi cerutu dan rokok sebagai lambang lelaki.

Kedua sesaji tersebut akan dilengkapi dengan bubur merah yang menjadi lambang manusia dan bubur putih sebagai lambang dunia atas.

Sumber:

https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Tari-Topeng-Cirebon,-Tarian-Adat-yang-Kaya-Nilai-Filosofis

https://www.gramedia.com/literasi/tari-topeng/

https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/09/160000069/tari-topeng-cirebon?page=all

https://www.cirebonkota.go.id/pariwisata/kesenian-daerah/topeng-cirebon/

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/05/182517678/tari-topeng-cirebon-asal-usul-properti-makna-dan-ritualnya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke