BANDUNG, KOMPAS.com - Dugaan pemerasan dan penganiayaan terjadi di Kota Bandung viral di media sosial.
Peristiwa yang tersebar dalam media sosial ini menceritakan bahwa korban yang tengah bermain di sekitar Jalan Asia Afrika, ditawari membuat tato temporer pada Senin (2/1/2022).
Untuk membuat tato temporer ditawarkan harga Rp 3.000 per sentimeter, korban yang tertarik kemudian menggunakan jasa tato tersebut.
Namun, setelah dibuat, tato justru di luar ekspektasi dan korban dikenakan biaya Rp 1 juta.
Korban mengaku tak memiliki uang dan sempat tawar menawar untuk menitipkan ponselnya sebagai jaminan. Namun tawaran itu ditolak. Korban kemudian menghubungi ayahnya untuk meminta bantuan.
Ayah korban kemudian datang ke lokasi, akan tetapi 20 orang tiba-tiba melakukan pengeroyokan terhadap ayahnya dengan menggunakan helm hingga babak belur.
Korban kemudian melaporkannya ke polisi.
Dikonfirmasi, Kapolsek Regol Kompol Edy Kusmawan mengatakan bahwa laporan tersebut sudah diterima kepolisian dengan nomor laporan polisi LP/B/09/I/2022/SPKT/POLSEK REGOL/RESTABES BDG/POLDA JABAR, pada, Selasa (4/1/2022). Saat ini, polisi tengah menangani kasus ini.
"Korban sudah membuat laporan, dan saat ini sudah dalam penyidikan," kata Edy Kusmawan dihubungi, Rabu (5/1/2022).
Dikatakan, pihak kepolisian pun sudah melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan pemeriksaan terhadap saksi korban dan saksi lainnya.
"Saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran anggota," katanya.
https://bandung.kompas.com/read/2022/01/05/214520678/pembuat-tato-temporer-di-bandung-diduga-aniaya-konsumen-polisi-buru-pelaku
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan