Salin Artikel

Tangkuban Perahu: Asal-usul, Bentuk, dan Legenda Sangkuriang

KOMPAS.com - Gunung Tangkuban Perahu atau yang sering disebut Tangkuban Perahu merupakan obyek wisata alam yang terletak di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Obyek wisata yang memiliki ketinggian 2084 mdpl berada 30 km di sebelah utara Kota Bandung.

Gunung Tangkuban Perahu tergolong sebagai gunung berapi yang masih aktif. Tercatat, gunung kembali aktif sekitar 2015. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1,5 abad terakhir menyebabkan banyaknya kawah di gunung tersebut.

Beberapa kawah mengeluarkan asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni karena bau asapnya mengandung racun.

Kawah Ratu merupakan kawah terbesar diikuti dengan kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan Kawah Ratu. Selain kedua kawah itu, ada kawah lain, seperti Kawah Domas.

1. Kawah Ratu

Kawah Ratu terlihat dengan pembatas pagar kayu untuk mencegah pengunjung terjatuh. Kawah Ratu masih mengeluarkan asap.

Di area kawah ini, pegunjung dilarang turun ke kawah, mengingat gas racun di kawah itu sangat berbahaya.

Tanah disekitar kawah ratu umumnya berwarna putih dengan beberapa batu belerang berwarna kuning. Batu-batuan dan suasana kering dan gersang terasa di kawah ini.

2. Kawah Upas

Kawah Upas terletak di sebelah Kawah Ratu. Tetapi untuk melihat kawah ini, pengunjung harus melewati medan yang berbahaya. Maka sangat jarang, pengunjung yang datang ke kawah ini.

Bentuk Kawah Upas berbeda dengan Kawah Ratu, Kawah Upas lebih dangkal dan mendatar.

3. Kawah Domas

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada Kawah Ratu dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Kawah Ratu. Namun, pengunjung yang datang ke area ini tergolong sedikit. Diperkirakan hal ini karena, papan namanya terlalu kecil sehingga tidak terlihat.

Kawah Domas tidak sepopuler Kawah Ratu diperkirakan karena pemandangannya tidak semenarik Kawah Ratu.

Meski demikian, Kawah Domas mempunyai sumber air panas yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit dan di kawah ini juga bisa untuk memasak telur.

Legenda Sangkuriang

Tangkuban Perahu sangat dekat dengan legenda Sunda, yaitu Sangkuriang. Cerita ini tidak lain mengisahkan terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu.

Pada jaman dulu, tersebutlah seorang putri di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia mempunyai anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.

Sangkuriang gemar berburu dan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu bahwa anjing itu titisan dewa dan juga bapaknya.

Pada suatu hari, Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka, anjing itu diusir ke dalam hutan.

Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan peristiwa tersebut pada ibunya. Dayang Sumbing marah mendengar cerita itu dan tanpa sengaja memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi.

Sangkuriang terluka di bagian kepala, dia sangat kecewa dan pergi mengembara.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali diri. Dia berdoa dengan sangat tekun. Pada suatu hari, pada dewa memberikan hadiah, dia akan muda selamanya dan memberikan kecantikan yang abadi.

Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkurian pulang ke istana dan kaget dengan perubahannya. Di sana, dia menjumpai gadis yang cantik jelita. Sangkuriang melamarnya.

Dayang Sumbi ketakutan mengetahui pemuda yang melamarnya adalah anaknya. Lalu, dia mengajukan dua syarat kepada Sangkuriang, yaitu pertama meminta pemuda membendung sungai Citarum. 

Yang kedua, dia meminta Sangkurian membuat perahu besar untuk menyeberangi sungai. Kedua syarat harus dipenuhi sebelum fajar menyingsing.

Namun, Sangkuriang gagal menyelesaaikan pembuatan perahu. Akhirnya, Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut sehingga perahu itu telungkup. Dalam bahasa Sunda telungkup berarti tangkupan.

Cerita tersebut menjadi legenda asal usul Gunung Tangkupan Perahu

Rute ke Tangkuban Perahu

Dari Jakarta

Rute ke Tangkuban Perahu dapat dicapai melalui arah tol Pasteur dan jalur Subang

Jakarta Jalur Pasteur

Jalan Tol Pasteur - Cikampek - Tol Perbaleunyi - Exit Pasteur - Terusan Pasteur (Dr. Junjunan) - Jalan Pasir Kaliki - Jalan Setiabudi - Jl Raya Lembang - Jl. Tangkupan Perahu - Gerbang Atas - Tangkupan Perahu.

Jakarta Jalur Subang

Jakarta - Cikampek - Purbaleunyi - Exit Sadang - Sadang - Purwakarta - Pasawahan - Wanayasa - Sagalaherang - Jalan Cagak - Ciater - Gerbang Atas - Kawasan Wisata Tangkupan Perahu

Dari Kota Bandung

Jalan Setiabudi - Jl. Raya lembang - Jl. Tangkupan Perahu - Gerbang Atas - Tangkuban Perahu

Harga Tiket

Harga tiket wisata alam ini untuk wisatawan domestik sebesar Rp 25.000 (hari biasa) dan
Rp 30.000 (hari libur). Harga tiket untuk wisatawan asing Rp 200.000 (hari biasa) dan
Rp 300.000 (hari libur).

Sumber: jabarprov.go.id, explorebandungbarat.com, bijb.co.id, dan
www.indonesia-osaka.org

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/13/141424778/tangkuban-perahu-asal-usul-bentuk-dan-legenda-sangkuriang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke