Salin Artikel

2 Macan Tutul Masuk Kebun Warga Kuningan, BKSDA Jabar Pasang Perangkap

Warga langsung melaporkan temuan tersebut ke kantor Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat.

Tatan Rustandi, Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya menerangkan, respons cepat sudah dilakukan guna menghindari ketakutan dan kekhawatiran warga.

Tim langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan serangkaian tahapan penanganan.

“Kami tanggal 7 (Februari) sudah mengirimkan petugas, dan mengonfirmasi bahwa memang benar ada macan tutul. Didapati bukti berupa jejak dan kotoran. Namun, karena cuaca saat itu sudah malam, maka penanganan dilanjutkan hari berikutnya,” kata Tatan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/2/2022).

Hari Selasa (8/2/2022), petugas bersama warga kembali ke lokasi titik penemuan macan tutul.

Petugas memasang kandang perangkap atau kandang jebak untuk dapat mengevakuasi macan tutul tersebut.

Selama satu kali dua puluh empat jam, kandang jebak yang dipasang masih kosong.

Petugas kemudian memperpanjang waktu pemasangan kandang jebak hingga hari ini, Jumat (11/2/20220).

Tak hanya itu, petugas BKSDA juga memasang kamera pemantau untuk mempermudah pelacakan dan juga penanganan.

Proses penanganan ini juga dibantu oleh tim Polsek Salajambe.

Petugas kepolisian terbagi menjadi beberapa tim langsung melakukan penyisiran ke sejumlah titik untuk mencari tahu keberadaan macan tutul.

Macan tutul ini, kata Tatan, diprediksi berasal dari Kawasan Hutan Culamega atau juga disebut Bukit Berbarisan. Kawasan ini memanjang dari Kabupaten Kuningan Jawa Barat sampai Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut Tatan, macan tutul yang masuk kebun warga itu ada dua ekor, induk dan anaknya.

“Bila tetap tak ditemukan, diprediksi dua macan tutul sudah kembali ke habitatnya,” jelas Tatan.

Sebelumnya, melaui video dokumentasi petugas BKSDA, Karsum warga yang pertama kali menemukan macan tutul itu bercerita.

Kejadian itu berawal saat dirinya sedang memetik buah pala di Kebun pada Senin (7/2/2022). Dia kaget dan sangat ketakutan hingga menunggu di atas pohon.

“Awalnya ga tau, taunya saya lagi metik buah pala. Pas nengok ke bawah, itu macan sudah ada. Saat saya manjat pohon belum ada. Macan tutul di bawah cukup lama. Kaya nunggu. Ada 15 menitan. Saat macan pergi, saya turun langsung lari,” kata Karsum dalam video dokumentasi itu.

Karsum selanjutnya bercerita kepada keluarga dan tetangganya. Mereka langsung melaporkan ke pemerintah desa dan BKSDA Provinsi Jawa Barat.

Warga takut macan tutul masuk pemukiman dan menerkam semua yang ada di lokasi. Beruntung petugas langsung melakukan penanganan, dan diprediksi macan tutul sudah kembali ke habitat asal.

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/11/140633078/2-macan-tutul-masuk-kebun-warga-kuningan-bksda-jabar-pasang-perangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke