Salin Artikel

Disperindag Cium Praktik Spekulan Minyak Goreng yang Sebabkan Harga Mahal dan Langka

KARAWANG, KOMPAS.com-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang mencium ada praktik spekulan minyak goreng. Hal itu ditengarai membuat stok langka dan harganya mahal.

Kepala Disperindag Karawang Ahmad Suroto mengatakan, pihaknya mendapati distributor yang menjual minyak dengan sistem titip uang. Pembeli tersebut kemudian menjual ulang ke konsumen tertentu.

"Paket yang ditemukan kemarin Rp 200 jutaan ya. Itungan mereka satu paket 200 juta. Paket (minyak) ada, bayar lagi. Jadi barang datang itu ya bayar lagi," kata Suroto usai melakukan inspeksi mendadak industri kecil di Pancawati, Rabu (9/3/2022).

Sistem tersebut, kata Suroto,menyalahi Undang Undang Perdagangan. Sebab membuat rantai distribusi minyak goreng terganggu dan disinyalir membuat stok minyak goreng langka dan harganya mahal. Stok minyak goreng menumpuk di sejumlah pihak, namun langka di pasaran.

"Itu kan memunculkan spekulan ya. Jadi menjual harga diatas 14 ribu pastinya," kata dia.

Kasus itu, kata Suroto, tengah ditangani Polres Karawang. Termasuk pemanggilan pihak distributor.

"Tengah ditangani polisi," kata dia.

Meski begitu, Suroto memprediksi pada Ramadhan mendatang harga minyak telah normal. Bersama pihak terkait, Disperindag melakukan operasi pasar dan operasi satgas pangan untuk mengendalikan harga. Selain itu juga sosialisasi kepada warga.

"Insya Allah bulan Maret ini minyak goreng terpenuhi dan harga kemasan premium Rp 14 ribu, medium Rp 13.000 dan curah Rp 11.500," ujar dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/09/191554778/disperindag-cium-praktik-spekulan-minyak-goreng-yang-sebabkan-harga-mahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke