Salin Artikel

Cerita Ayah Bocah Kembar yang Tewas Ditabrak Moge, Menyesal Belum Akikah 2 Anaknya

Ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berempati kepada keluarganya.

Sejak tragedi yang menimpa kelurganya, banyak pihak yang membantu dan memberikan santunan kepada keluarganya.

"Semoga, menjadi amal jariyah untuk semuanya, terutama yang telah membantu sejak kejadian," ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan di halaman rumahnya, Selasa (15/3/2022) pagi.

"Tadinya, saya ingin mereka jadi ajengan (guru agama). Dua-duanya juga ingin jadi ajengan," ucapnya.

Karena keinginan menjadi ajengan, ia pun mengaku ada rencana untuk mengirim si kembar ke pesantren.

"Mereka itu selalu bersemangat kalau pergi ngaji iqro, dan biasanya ngaji ke seberang jalan," kata Wasmo.

Di mata keluarga, Hasan dan Husen adalah anak yang baik meskipun keduanya suka berbeda pendapat.

"Kalau pake baju ada yang beda jadi pasisirik (cemburu), apalagi kalau dikasih uang dengan jumlah berbeda. Semuanya harus sama," katanya.

Keduanya juga suka jajan. Saat pergi ke warung biasanya mereka diberi jajan oleh pemilik warung.

Sekarang, Wasmo mengaku sudah jarang turun ke sawah karena kondisi tubuhnya yang sudah lemah.

"Paling juga sesekali saja, nyari udang, ikan, atau mijat," katanya.

Menurutnya saat Hasan dan Husen masih hidup, mereka menerima pesanan udang atau ikan dari guru mereka.

"Biasanya, yang bawa pesanan itu Hasan dan Husen. Nanti uangnya dititipkan kepada mereka," ujar Wasmo.

Wasmo mengaku tidak akan melupakan tragedi memilukan tersebut dan masih ingat betul saat kejadian sekitar pukul 13.00.

"Saya posisi ada di rumah, lalu ada orang lari nyamperin, katanya Hasan dan Husen ketabrak," ucapnya.

Ia bercerita saat itu perasaannya langsung tidak karuan. Pikiranya melayang-layang memikirkan kondisi anaknya.

"Saya saat itu ditahan-tahan untuk tidak melihat ke lokasi kejadian karena khawatir saya tidak akan kuat melihatnya," ucapnya.

Namun, semua itu sudah terjadi dan ia hanya meminta doa dari semua pihak untuk Hasan dan Husen.

"Mereka berdua itu belum ekah (aqiqah), itu yang saya sesalkan," kata Wasmo.

Ia mengatakan, sebelum kejadian kedua anak itu pulang bermain dan persiapan akan pergi mengaji.

Menurutnya kecelakaan tersebut terjadi di depan sekolah saat Hasan dan Husen menyeberang di zebra cross.

"Terus kenapa kejadiannya depan sekolah? Meskipun rumahnya cukup jauh, tapi anak itu selalu disiplin nyebrang di zebra cross depan sekolah," ujar dia, Senin (14/3/2022) pagi dikutip dari Tribun Jabar.

Jadi ketika hendang menyebrang dari rumahnya, korban selalu jalan ke depan sekolah dan menyeberang di zebra cross.

Nur berharap, di depan sekolah ini ada zona aman sekolah dan sebelum masuk zona sekolah, ada rambu-rambu perhatian bagi pengendara.

"Jadi, ini kan jalannya seperti jalan tol dari arah Banjar ada belokan dari arah Pangandaran ada belokan dan di sini jalan lurus. Jadi, jangankan motor gede, motor kecil juga bisa dilihat di sini tidak ada yang pelan-pelan. Karena jalannya, seperti jalan tol," katanya.

Almarhum anak kembar itu tahu dimana mau menyebrang dan hampir semua anak juga saat mau menyebrang selalu di zebra cross.

"Jadi, enggak sembarangan menyebrang," ucap Nur.

Ia mendoakan, semoga almarhum kedua anak kembar diterima di sisi Allah SWT dan bisa masuk surga.

"Yang paling utama, orang tuanya harus tabah, harus sabar kehilangan sekaligus dua anak," ucapnya sedih.

Sebagai guru, ia merasakan kesedihan yang paling mendalam.

"Saya dari pihak sekolah, sangat merasa kehilangan kejadian yang sangat tragis seperti ini. Jangan sampai ke depan ada lagi kecelakaan, diminimalisasi di sini ada zona aman," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul CERITA Mengharukan Ayah Bocah Kembar yang Tertabrak Moge di Pangandaran, Mereka Ingin jadi Ajengan

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/15/125000678/cerita-ayah-bocah-kembar-yang-tewas-ditabrak-moge-menyesal-belum-akikah-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke