Salin Artikel

Dampak Gempa Sukabumi, Satu Rumah di Pangalengan Rusak

BANDUNG, KOMPAS.com - Rumah milik Neneng (43) di Kampung Legok Kondang RT 04 RW 09 Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, rusak akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi pada Rabu (16/3/2022).

Gempa berkekuatan M 5,5 itu, kata Neneng terasa pukul 10.00 WIB. Ia beserta kedua anaknya merasakan getaran gempa salam sekitar lima menit.

Saat kejadian, kedua anak Neneng sedang tertidur. Kemudian mereka terbangun lantaran goncangan dari gempa cukup besar dirasakan. Ia dan kedua anaknya beserta warga yang lain langsung berhamburan ke luar rumah.

"Ada sekitar 5 menit, pagi-pagi tuh, saya waktu kejadian lagi duduk di depan, anak lagi pada tidur, tiba-tiba gempa anak saya kebangun dan lari ke luar, warga yang lain juga," katanya ditemui, Kamis (17/3/2022).

Neneng menjelaskan bagian belakang rumahnya tidak langsung rubuh begitu saja. Setelah berhamburan lari ke luar, ia mendengar ada suara dari kebun belakang rumahnya.

"Setelah itu kan getarannya berhenti, pas kita udah keluar ada suara gaduh. Taunya bagian belakang rumah roboh," jelasnya.

Ia mengatakan, dapur dan satu kamarnya rusak, temboknya roboh. Selain itu, terdapat juga retakan-retakan di tembok, baik di dalam dan di luar rumahnya.

"Yang rusak bagian belakang, terus ada yang retak retak, ini itu dapur dapur sama kamar," ungkapnya.

Tidak hanya kali ini saja, rumah Neneng mengalami kerusakan akibat gempa. Ia mengaku sudah dua kali terdampak gempa.

"Kalau parah sampai kaya gini mah baru sekarang, sebelumnya udah dua kali, cuma yang dulu mah hanya retakan aja di tembok," tambahnya.

Pascakejadian, kata Neneng Kepala Dusun bersama dengan Desa sudah memberikan bantuan, berupa sembako.

"Kalau untuk bangunan, katanya ada. Lagi diajukan," imbuhnya.

Neneng berharap, pemerintah segera memperbaiki rumahnya, agar bisa di tempati seperti sediakala.

"Ya ingin diperbaiki aja, kalau bantuannya berupa bahan bangunan, kitakan harus ada uang untuk bayar tukangnya, lagian saya gak kerja, jadi gak ada penghasilan," harapnya.

Sementara Sekertaris Desa Pangalengan Tatang Karyana, mengatakan setelah menerima laporan rumah korban roboh akibat gempa, ia langsung memberikan intruksi agar ada tindakan sementara.

"Ya betul, begitu kejadian saya langsung berkoordinasi dengan Kepala Dusun, untuk mengecek keadaanya dan memberikan penindakan sementara," katanya ditemui di hari yang sama.

Tidak hanya sembako yang diberikan pada korban, ia mengaku telah melaporkan kejadian tersebut pada pihak-pihak terkait.

"Sembako, kemudian kami tutup sementara bagian yang roboh dengan terpal, kami catat bagian apa saja yang rusak kemudian sudah kami laporkan ke Dinas terkait," ujarnya.

Tatang menyebut bahwa rumah korban telah terdaftar dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), hanya saja ketika akan di konfirmasi lebih lanjut, yang bersangkutan sedang tidak ada.

"Rumahnya Ibu Neneng itu masuk dalam program Rutilahu, cuma waktu mau di data ulang beliau sedang tidak ada, itu yang depan rumah adiknya itu juga hasil Rutilahu," katanya.

Melalui Kepala Dusun Kampung Kondang, pihaknya telah meminta agar rumah korban di pindahkan atau sedikit bergeser, lantaran berada di posisi yang rawan.

"Memang rumahnya berdiri di posisi yang rawan, kami sudah meminta kepada yang bersangkutan untuk bersedia di geser lah untuk menghindari kejadian yang lebih para lagi," kata Tatang.

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/17/135350678/dampak-gempa-sukabumi-satu-rumah-di-pangalengan-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke