Salin Artikel

Kasus Penyelundupan 1 Ton Sabu, Ibu Tersangka NS Yakin Anaknya Dijebak: Merokok Juga Tidak Pernah

NK (46), orangtua NS yakin anaknya telah dijebak. Ia juga yakin anaknya sama sekali tak tahu jika dimanfaatkan dalam penyelundupan sabu.

Menurut NK, sejak tak lagi aktif di balap sepeda, anaknya kerap ikut kerja pada DH (40), yang tak lain pamannya. Setiap hari, NS bekerja sebagai sopir dan mengantar sang paman ke mana-mana.

"Kebetulan anak saya bisa nyetir mobil, sementara pamannya enggak bisa. Jadi kerjanya nganter-nganter pamannya," kata NK saat ditemui di kediamannya di Pangandaran, Jumat (18/3/2022).

NK juga yakin jika paman NS tak tahu jika dimanfaatkan untuk mengantar sabu-sabu.

"Dia mungkin juga enggak tahu mengerjakan pekerjaan seperti itu (penyelundupan narkoba)," katanya.

NK mengatakan NS adalah anak yang rajin. Di hari kejadian, NS sempat pamit karena disuruh menjemput DH di Mandasari.

"Anak saya disuruh nyuci mobil juga mau. Mungkin, hitung-hitung buat jajan. Kejadian kemarin, kami tentu saja enggak menyangka. Semuanya pada nangis. Aneh, anak saya itu merokok juga tidak pernah, kok bisa sampai disangka terlibat seperti itu," ucap dia sedih.

"Saya yakin dia tidak tahu soal barang (narkotika) itu. Selama ini pergaulannya juga terbatas, paling sesama temannya yang sama-sama atlet," ujarnya.

NK berharap anaknya bisa segera bebas.

"Semoga ada keajaiban, karena anak saya enggak ikutan seperti itu, hanya mengemudikan mobil dan itupun disuruh pamannya untuk menjemput," ujarnya.

"Enggak ada iming-iming apa-apa, hanya disuruh menjemput. Pamannya juga orangnya baik," tambah NK.

NS dan DH ditangkap bersama tiga orang lainnya, yakni HH, AH, dan M, di Pantai Madasari, Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Rabu (16/3/2022). M belakangan diketahui sebagai warga negara Afganistan.

Selain menangkap kelimanya, polisi juga mengamankan satu ton lebih sabu-sabu yang dikemas dalam 66 karung.

D, sang kakak mengatakan adiknya dikenal pendiam, namun DH adalah orang baik yang sangat perhatian dengan keluarga.

"Orangnya baik, tidak ada hal aneh yang mencurigakan," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Pangandaran, Jumat (18/3).

Menurut D, masyarakat sekitar juga mengenal DH sebagai orang yang baik.

"Kalau tidak percaya, tanyakan sendiri ke tetangga, bukan membaik-baikkan, tapi kenyataannya seperti itu. Dia (DH) sangat baik dan mendorong kegiatan warga. Ini mah seperti ada yang menjebak, karena kayaknya enggak mungkin melakukan seperti itu," ujar D.

Kesaksian bahwa DH adalah orang yang baik juga diungkapkan Y, tetangga DH.

"Orangnya ramah, sopan, dan baik. Tapi kalau di luar desa, saya enggak tahu. Di sini mah, ada pembangunan mesjid dia terus ikut adil. Orangnya baik. Kegiatan apa pun selalu support ke masyarakat," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibunda Tersangka Penyelundupan 1 Ton Sabu-sabu di Pangandaran Yakin Anaknya Dijebak, Ini Alasannya

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/24/173700178/kasus-penyelundupan-1-ton-sabu-ibu-tersangka-ns-yakin-anaknya-dijebak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke