Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Herry Wirawan Divonis Mati | Mahasiswa Cabuli Anak 14 Tahun

KOMPAS.com - Terdakwa kasus pemerkosaan terhadap 13 santrinya, Herry Wirawan divonis hukuman mati.

Vonis hukuman mati itu diputuskan Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bandung dalam sidang banding yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Herry Wirawan.

Bukan hanya divonis hukuman mati, Herry diwajibkan membayar restitusi kepada 13 korbannya dengan nominal yang beragam, namun biaya restitusi itu jika ditotalkan mencapai Rp 300 juta.

Sementara itu, seorang mahasiswa di Bandung, Jawa Barat, berinisial SB alias Mondy (20) ditangkap polisi karena diduga mencabuli anak di bawah umur berinisial PH (14).

Korban dicabuli pelaku saat diajak SB berkeliling sambil menagih utang ke salah satu teman tersangka.

Setelah melakukan aksi, tersangka sempat mengatakan pada korban akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Namun, kakak korban tak terima dan melaporkan ke polisi hingga pelaku ditangkap.

Berikut populer Jawa Barat selengkapnya:

Herry Wirawan, terdakwa kasus yang memerkosa 13 santriwatinya akhirnya divonis hukuman mati.

Vonis hukuman mati itu setelah JPU melakukan banding ke PT Bandung.

Sebelumnya, Herry divonis hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung.

"Menerima permintaan banding dari jaksa/penuntut umum. Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati," ucap hakim PT Bandung yang diketuai oleh Herri Swantoro berdasarkan dokumen putusan yang diterima, Senin (4/4/2022).

Pembacaan vonis dibacakan secara terbuka pada hari ini.

Dalam dokumen, hakim juga memperbaiki putusan sebelumnya yang menghukum Herry pidana seumur hidup menjadi hukuman mati.

"Menetapkan terdakwa tetap ditahan," ujarnya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pencabulan yang dilakukan tersangka berawal saat ia mengajaka korban keliling sambil menagih utang ke salah satu teman tersangka.

"Kemudian setelah diajak ketemu yang bersangkutan oleh tersangka diajak untuk menagih utang," kata Kusworo, Senin (4/4/2022).

Kemudian, lanjutnya, tersangka membawa korban ke sebuah rumah yang diklaim tersangka sebagai tempat ia beristirahat.

"Dari penuturan korban, rumah tersebut di dalamnya memiliki ruang yang disekat. Di sina lah tersangka melakukan perbuatan tidak senonohnya kepada korban," ungkapnya.

 

Kasus pembunuhan terhadap Tuti Surhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu, hingga kini belum terungkap.

Diketahui, peristiwa permbunuhan yang dialami kedua korban terjadi di rumahnya di Subang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2021.

Belum terungkapnya pelaku pembunuh kedua korban lantas membuat keluarga korban pun menagih janji Kapolda Jabar Irjen Pol Sutana yang sebelumnya menyebut akan mengungkap kasus itu sebelum Ramadhan atau awal April 2022.

"Kita menunggu janji kapolda, kan kalau sebelum puasa harusnya hari ini (Sabtu). Jangan menambah polemik di masyarakat, menyampaikan akan diumumkan di awal tahun, kemudian akan menyampaikan sebelum puasa," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, ayah amalia sekaligus suami dari Tuti, saat dihubungi, Sabtu (2/4/2022).

Pihak keluarga berharap Kapolda segera memenuhi janjinya dan memberikan kepastian hukum atas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

"Kita meminta Kapolda menepati janjinya yang diucapkan saat itu. Dari keluarga berharap bagaimanapun juga keadilan dan kepastian hukum beriringan," ujarnya.

 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan sidak harga minyak goreng di Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (4/4/2022).

Dari hasil sidaknya, pria yang akbrab disapa Emil ini menemukan minyak minyak goreng curah yang dijual jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Sesuai tinjauan hari ini pun banyak dijual di harga yang tidak sewajarnya. Hasil sidak, yang harusnya Rp 15.500 dijualnya Rp 25.000 karena barangnya langka," kata Emil.

Terkait dengan antisipasi penimbunan, Emil mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jabar Irjen Suntana.

"Antisipasi penimbunan? Sudah tadi koordinasi dengan Pak Kapolda, setiap yang bentuknya potensi kriminalitas kejahatan pasti akan ditindak," tegasnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Dendi Ramdhani, Agie Permadi, M. Elgana Mubarokah | Editor : Reni Susanti, Khairina)

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/05/053000578/-populer-jawa-barat-herry-wirawan-divonis-mati-mahasiswa-cabuli-anak-14

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke